Saturday, January 29, 2011

Hati-Hati Penipuan!

kemarin bokap gw bilang ada yang kerampokan di rumah blok C
dan tetangga sebelah gw juga pernah hampir kena
modusnya begini

jadi pelakunya 2 orang
naik sepeda motor
kemudian mereka akan mendatangi rumah dan berkata seperti ini
"Kemarin saya ditelpon disuruh datang untuk membetulkan mesin cuci"
nah biasanya dia datengin rumah-rumah kosong yang cuman ada pembantu rumah tangganya ajah
untuk pembantu rumah tangga pinter
dia bilang dia gak ditinggalin kunci gembok gerbang depan
dan si perampok masih maksa loh katanya "Coba cari pasti ada serepnya"
dih ngeri abis

jadi buat yang tinggal di komplek perumahan Duta Gardenia Tangerang
hati-hati yah
biasanya perampok2 kayak gitu gak puas sekali ajah beraksinya

kalau ada yang datang dan bilang seperti itu
1. Pastikan gembok gerbang depan terkunci (jadi paling gak tuh rampok gak bisa masuk seenaknya)
2. Curiga selalu! (gakpapa) Kalau cuman ada lo sendirian di rumah, mending nelpon ortu dulu dan pastiin apa emang itu orang yang ditelpon buat benerin mesin cuci rumah lo apa gak (takutnya emang tukang beneran)
3. Boongin balik. "Benerin apa mas? Mesin cuci? di rumah adanya papan gilesan mau?"
4. Ambil selang air trus guyur deh tuh orang (biar lebih nampol ngerjain baliknya). "Eh, maap mas gak sengaja...hehehehe" (sambil ngacir masuk)
5. Kalau bisa lu capture muka tuh 2 orang lebih oke lagi, tapi jangan sampe ketauan juga sih.

Jadi teman-teman waspadalah! jaman sekarang orang yang berniat jahat itu kreatif-kreatif (kayaknya kebanyakan nonton TV dah), tapi kalau kitanya waspada gak panik, pasti niat jahatnya itu kalah dilawan oleh kebenaran!

dan inilah soundtrack gw untuk hari ini
Frau - Sepasang Kekasih yang Pertama Bercinta di Luar Angkasa

Tuesday, January 25, 2011

apa yang beliau lakukan

gw sering bertanya-tanya
apa sih yang seorang presiden lakukan sehari-harinya?

apakah beliau terbangun pukul 05.00 karena mendengar suara alarm dari handphonenya
kemudian beliau mengulet sebentar di ranjang untuk kemudian bangkit dan melipat selimutnya
apakah beliau kemudian ke kamar kecil untuk berkemih
setelah itu beliau ke dapur untuk minum segelas air putih?

sehabis itu beliau mandi dan mempersiapkan diri
kemudian mengambil amplop berisi gajinya bulan ini di atas meja
pukul 06.30 beliau berangkat ke tempat kerjanya
mengendarai mobil sendiri menerobos macetnya kota Jakarta

apakah di tempat kerjanya beliau akan bertemu dengan teman-temannya
mendengarkan curhatan mereka
kemudian keluar sebentar untuk membeli makan siang
dan kembali lagi untuk menyelesaikan tugas-tugasnya?

lalu pukul 17.00 mungkin beliau akan pulang ke rumah
atau barangkali singgah dulu di suatu tempat untuk membeli sesuatu
mungkin CD dari penyanyi favoritnya?

sampai di rumah beliau mungkin akan mandi atau duduk di sofa ruang keluarga untuk menyaksikan berita-berita mengenai negaranya
lalu pukul 19.00 beliau akan makan malam bersama keluarganya
kemudian sisa hari dihabiskannya untuk membaca, menonton TV (lagi), bercengkerama dengan keluarga, atau menyelesaikan tugas yang tersisa

lalu pukul 23.00, ketika sudah habis pekerjaannya, beliau akan naik ke ranjang untuk beristirahat dan bermimpi indah

heh? gw rasa kehidupan presiden tidak akan semudah itu
yang di atas ini lebih mirip ama kehidupan sehari-hari gw
cuman gw perginya kuliah bukan kerja
dan tugas gw belajar, ngerjain KTI, bikin PBL, belajar SL bukan seperti tugas seorang presiden, mengurusi negara, menyejahterakan rakyatnya, mengatur antek-anteknya yang kerjanya molor mulu, menandatangani perjanjian-perjanjian (yang berdampak pada nasib rakyatnya), memikirkan pendapatan negara, dengan siapa Indonesia harus bekerja sama, dan lain sebagainya

beliau seharusnya tidak sempat mengulet ketika bangun tidur seperti gw
karena pekerjaan-pekerjaan yang menunggunya membutuhkan dedikasi, tanggung jawab, serta ketekunan penuh
ketika matanya terbuka, seharusnya yang beliau pikirkan adalah bagaimana Indonesia bisa lebih maju hari ini

beliau seharusnya biasa-biasa saja menerima uang bulanannya, gak seperti gw yang seneng banget nerima duit mingguan gw
karena beliau seharusnya berpikir, uang segini banyak bisa saya sisihkan untuk fakir-fakir miskin yang tinggal tidak jauh dari rumah saya
mungkin bisa untuk membelikan makan untuk keluarga Pak Mamat, kain batik baru untuk Bu Minah, atau buku-buku pelajaran untuk Siti yang pintar tapi terpaksa putus sekolah karena tak sanggup biaya

seharusnya beliau tinggal lebih lama di tempat kerjanya, menuntaskan masalah-masalah seperti harga cabe yang makin melejit, produk-produk lokal yang kalah bersaing dengan produk luar negri,
atau bahkan harusnya beliau pergi keluar untuk bertemu dengan orang-orang yang menaruh harapan padanya
menjenguk para korban banjir lahar dingin, memberi dukungan moral dan materil kepada para korban bencana alam lainnya, menumbuhkan kembali semangat hidup mereka, memupuk kembali kepercayaan mereka padanya

gw rasa untuk menjadi seorang presiden tidaklah mudah
karena menjadi presiden berarti kita menjadi seorang pelayan
yang mau melayani rakyatnya dengan segenap hati
yang siap pagi siang malam apabila terjadi masalah

ketika menjadi presiden, seseorang seharusnya tidak lagi selalu memikirkan bagaimana "SAYA" tapi seharusnya bagaimana "MEREKA"

Saturday, January 22, 2011

review: Dear Mr. Terrorist

kemarin gw membaca ulang salah satu buku di rak gw
judulnya Dear Mr. Terrorist (Kepada Tuan Teroris)
buku ini ditulis oleh Ita Sembiring setelah kejadian serangan teroris tanggal 11 september 2001 di WTC dan Pentagon AS
label harganya masih menempel di buku ini....ckckck gw beli cuma dengan harga 5000 rupiah saja.
kalau sekarang buku mahal-mahal yah

setengah lebih buku ini diisi oleh puisi-puisi karya Ita Sembiring yang merupakan tanggapan dari kejadian 9/11 tersebut.
ada 2 puisi yang gw suka banget, ini dia.

Keberanian itu Apa sih?

Dulu sekali...., kuyakini ini:
Berani karena benar, takut karena salah!

Kini di awal September lalu
pepatah itu usang sama sekali. Rongsok!
Kusaksikan keberanian luar biasa tanpa kebenaran

Akhirnya,
Keberanian itu meratakan menara pencakar langit ke perut bumi
Keberanian itu mengubur ribuan jiwa dalam jerit
Keberanian itu menyentak penghuni jagad

Dunia terguncang, oleh sepotong keberanian pula
Asal kau tau saja, kutuliskan semua ini dalam ketakutan

Sepotong Tanya Tersisa (2)

Aku benci kamu!
Akan kubunuh kau!
Begitu katamu suatu kali

Dan,
Kau memang membunuh sebagian dari mereka
Ribuan nyawa terkubur hancur lebur satu dengan debu

Setelah itu,
Terbunuhkah orang yang kau benci itu?

*berhubung males memfoto cover depan bukunya dan gak bisa menemukannya di internet, ya sudahlah, nikmati saja puisinya

Friday, January 21, 2011

double

gak salah kan kalau nulis 2x dalam sehari haha
gw lagi bergairah (baca: bersemangat) setelah membaca blog Iga Massardi di sini

bacalah

maka matamu akan terbuka
otakmu kan bekerja
tanganmu kan bergerak
dan mulutmu diam sejenak

tiba-tiba ajah gw kepengen ngegambar
gw bukan pelukis handal
tapi bisalah corat coret sedikit
terinspirasi oleh lagu ERK - balerina (gw salah nulis, Ballerina pula)
yang gw senandungkan sepanjang perjalanan ke kampus (secara radio mobil gw angot. mati idup gitu)
sambil meresapi kata demi kata dalam lirik lagu tersebut

-oke gambarnya sangat harafiah yah-

-tiba-tiba nyokap datang dan memberikan gw gunting ini-

dan ketika gw hendak meng-klik publish post...dari kamar sebelah terdengar suara adek gw
"biar tubuhmu berkelana...lalui kegelisahan....mencari keseimbangan...mengisi ketiadaan...di kepala dan di dada" - Balerina by ERK

random pics

-hasil film slide. errr...I put the 35mm film in my medium format Diana and I didn't have any alumunium foil at the time, so i covered the back with a brochure paper. So that I got the red leak T_T. but anyway, I love the color-

adek gw, i do really need the 35mm back Diana. Metering susah banget, yang dilihat di view finder ma hasilnya jauh beda

-baru kali pertama pake film expired dan berhasil ke-12 frame jadi. tapi indoor semua sih-

-hasil cuci scan di adiwarna sabang. ngescannya kurang memuaskan nih. kotor banget, banyak sidik jarinya gitu-

-ini yang bisa dilakukan dengan splitzer pinjeman, arrrgh andai gw pake film 120mm ajah. pasti pas jadinya...err-


-gila ini lebih lama lagi stok filmnya. Odilia dan Lupe ketika nunggu di bandara Adisutjipto jogja-

-fotonya kebakaran-

-aksi kiper Frans-
-keceriaan di sore hari-

-boneka boneka boneka-

pada akhirnya...saya masih butuh banyak latihan dan tentunya banyak sekali roll film

Wednesday, January 19, 2011

Membesarkan yang kecil, mengecilkan yang besar

kemarin waktu gw lagi belajar di dalam kamar (caelah)
terdengar suara TV dari luar
suara seorang perempuan yang sedang membacakan berita
beritanya kurang lebih seperti ini

PB (pembaca berita) : 2 orang karyawan wanita yang bekerja di sebuah pusat kebugaran di sebuah hotel disidang karena menggelapkan uang sebesar seratus lima puluh
(gw dalam hati udah mikir gila berani bener)

PB: (lanjutan) ribu rupiah.

sedeng. apanya yang menggelapkan uang. duit 15oribu ajah pake masuk TV segala, pake sidang segala pula.

2 karyawan wanita tersebut menyangkal telah menggelapkan uang. Mereka bilang, mereka hanya terlambat menyetorkan uang pendaftaran customer tersebut ke bank.

lah sekarang tinggal dicek ajah, duit 15orb itu udah masuk belum ke rekening pusat kebugaran itu. kalau udah masuk, ya beres toh masalahnya. menggelapkan duit apa? suka aneh-aneh aja nih orang-orang. masalah sepele dibesar-besarin.

sementara di sisi lain, banyak toh orang-orang yang makan uang jauh lebih banyak.
masalah besar yang kemudian ditutup sampai jadi kecil dan dilupakan.

Saturday, January 15, 2011

yang tertinggal dan tak terpakai

hari sabtu. nganterin ade, udah, nemenin nyokap belanja, udah. bingung sekarang mau ngapain. ngepost yang geje-geje ajah yah.

ini dia hadiah yang dibeliin pas mau natalan ma nyokap
baru kepake sekali
gw suka kotaknya doang haha, model sepatunya bagus tapi kurang friendly di kaki.

-kotaknya kayak kotak kue-

-ada plastik beningnya, bikin gampang klo nyari di tumpukan kotak sepatu-

-saya sedikit menyesal, harusnya ambil yang satu lagi. tapi masih banyak kok barang bagus di Petite Cupcakes-

Wednesday, January 12, 2011

review: buku 9 dari Nadira


satu lagi buku yang bikin gw penasaran pengen gw beli
pertama dari covernya yang menarik
kedua, gw udah pernah baca bab I nya di Gramedia (kebetulan ada yang dibuka) dan gw langsung jatuh hati. sayang duitnya seret jadi terpaksa ketunda

tapi pada akhirnya gw dapet nih novel
novel buah karya Leila S. Chudori

novel ini menceritakan seorang perempuan bernama Nadira
pada bab pertama, Nadira diceritakan kehilangan ibunya, bukan karena sakit, bukan karena kecelakaan, tapi memang karena Sang Ibu, Kemala, menentukan bahwa hari itu dia mati.

Nadira merupakan anak bungsu dalam keluarganya, ia memiliki satu kakak perempuan bernama Nina dan satu kakak laki-laki yang bernama Arya.
Ketika ibu mereka meninggal reaksi masing-masing anak berbeda. Nina menangis meraung-raung meratapi kepergiannya, Arya duduk diam membacakan surat Yasin di dekat jenasah ibunya, sementara Nadira sibuk mencari bunga seruni, bunga kesukaan almarhum ibunya. Pada buku ini disertakan tulisan-tulisan sang ibu dalam buku hariannya. Bagaimana memang ketiga anaknya merupakan pribadi yang berbeda-beda dan ia sangat mengerti sifat-sifat mereka. Tapi pada hari itu Kemala memutuskan sendiri untuk meninggalkan hidupnya, meninggalkan suaminya, Bram, meninggalkan ketiga anaknya (sampai akhir novel gw gak tau alasan Kemala bunuh diri)

Di bab kedua dalam buku ini digambarkan bagaimana hubungan antara Nina dan Nadira yang bisa dibilang tidak begitu cocok sama lain karena perbedaan sifat mereka. Kedua kakak beradik ini sangat dekat, namun saling menyimpan dosa satu sama lain yang mereka sendiri tidak berani untuk menyatakan kesalahan dan meminta maaf. Di bab ini, Nina dituliskan menghukum Nadira dengan mencelupkan kepala adiknya itu ke jamban yang berisi air kencing karena dituduh mencuri. Kejadian ini tentunya menjadi trauma bagi Nadira, namun tak sekalipun Nina mengungkitnya, tak sekalipun ia berani meminta maaf pada Nadira.

Selain cerita mengenai hubungan ketiga kakak beradik ini, diceritakan pula hubungan antara Kemala dan Bram yang sangat rumit, karena Kemala berasal dari sebuah keluarga yang cukup berada, sementara Bram merupakan anak beasiswa, yang berasal dari keluarga yang biasa saja namun sangat menjunjung tinggi nilai-nilai keagamaan.

Adapula cerita mengenai Utara Bayu (Tara), seorang lelaki yang sudah lama memendam perasaan pada Nadira. Ia merupakan atasan Nadira di sebuah redaksi majalah. Nadira tak pernah menyadari perasaan Tara, kehadiran Tara di waktu Nadira terpuruk akibat kematian ibunya, Nadira tidak pernah memberikan kesempatan untuk Tara masuk ke dalam hatinya.
Di buku ini Nadira bahkan menikahi seorang laki-laki yang belum lama dikenalnya.


9 dari Nadira, Nadira sebagai anak dari Kemala, Nadira sebagai adik dari Nina, Nadira sebagai wartawan, Nadira sebagai istri dari Niko, buku ini adalah kisah dari Nadira. Kisah yang dituliskan terpisah-pisah namun saling bertautan membentuk sosok Nadira yang menemani pembaca dari awal hingga akhir cerita.

Dalam bab yang berjudul Tasbih, di mana Nadira bertugas mewawancari seorang psikiater yang ternyata juga psikopat (ia membunuh beberapa wanita, yang memiliki anak laki-laki tunggal, yang dianggapnya para wanita tersebut tidak menyayangi anak mereka dan membuat hidup anaknya menderita). Setiap korban yang ia bunuh, ia congkel mata kirinya dan ia robek mulutnya, kata psikiater tersebut," Mata adalah pancara jiwa, mulut adalah pancaran hati."
Ketika psikiater tersebut menanyakan perihal kematian ibunda Nadira, ia mengutip sebuah sajak milik Anne Sexton: "Suicides have a special language. Like carpenters they want to know Which Tools. They never ask Why Build."

Akhir kata, menurut gw ini adalah novel yang bagus. Menawarkan banyak cerita di dalamnya, tidak sedikit pun membosankan. Semoga tertarik untuk membeli setelah membaca sedikit review ini.

Monday, January 10, 2011

rabu 5 januari 2011

waktu gw lagi jaga meja ticketing di acara kampus gw, Atma Cordis
tiba-tiba hape gw geter
ternyata adek gw yang nelpon

adek: halo, sapi, lo tau gak..temen lo si bobby...katanya meninggal? emang bener?
gw: hah? halo apaan sih?
adek: temen lo bobby simatupang..meninggal katanya...gw liat di FB. coba lo tanya Pak Parlin bener gak

gila. sumpah gw kaget loh. kontak terakhir gw sama dia adalah saat gw ngucapin selamat ulang tahun buat dia..begini cuplikannya


gw yang masih agak2 gak percaya akhirnya sms temen gw.
dan ternyata emang bener, temen gw, Bobby Simatupang, emang udah gak ada, dia gak lagi menghirup napas dari udara yang sama ama kita. T-T
kata temen gw penyebabnya typhus (gak tau juga apa demam tifoid)
setelah gw liat FB-nya ternyata dia sempet masuk ICU sebelum akhirnya meninggal.
kata temen gw lack of treatment

awal tahun ini gw lagi-lagi kehilangan salah satu temen gw
sedih
gw kenal bobby pas masuk SMA
kelas 1 gw sekelas ma dia
pas liat orangnya kayak sangar gitu
ternyata baek minta ampun, udah gitu kocak banget, smua orang pasti gampang suka ama dia
dia juga orang pertama yang ngenalin SID ma gw
sering banget dia nulis namanya jadi Bobby Kool pas pelajaran komputer
udah gitu dia sering banget pulang sekolah langsung ke rumah, buat nontonin serial drama korea di indosiar
klo ngerokok udah kayak kereta api
bilangnya serem paru2nya udah ngeflek
tapi tetep haha
ya mungkin Tuhan dah kangen ama lu ya bob jadi lo dipanggil dateng ke Dia
bahagia di sana, tetep montok, keep smiling...cheers!

"Saat duniaku tertawa, dan dipenuhi bintang....kau kadang menghilang" (SID-Musuh & Sahabat)