Tuesday, March 29, 2011

review: Carlo de Huts ++

Yei! Malam minggu kemarin gw berkesempatan (disempet2in padahal) pergi ke Senayan City
Memang gw dan adek gw sudah berencana (yang kali ini akhirnya bisa dilaksanakan) mau cari makanan
nyampe di tempat..kita langsung menuju Crystal Lagoon deket Food Hall
di sana ada banyak restoran...putar-putar
sempet mau masuk d'rajas...tapi hati berkata lain...caelah
jalan-jalan
pas liat restoran di pojokan
bagus interiornya...macem rumah yang ada tamannya
tarang
ini dia restoran Carlo de Huts
tidak perlu mengantri lama, kita langsung masuk
tapi dapetnya yang smoking area (padahal pengen di dalem karena bagus)
berhubung gw lapar, ya sudahlah di mana saja jadi (tapi sebaiknya buat yang gak tahan ama asap rokok, jangan coba2 di smoking area, nanti bukannya nikmatin makanan, malah pada bengek lagi)

-Sirloin Steak-

-Salmon Fettucini-
(gak begini juga sih nama menunya..haha)

-Asiatic Black Pepper Pizza-

Untuk tempat saya kasih nilai 7,5/10. makanan 8/10. pelayanan 8/10. harga --> "minta mama bayarin".

-Sebelumnya lampu2 di belakang itu mati loohh..karena lagi Earth Hour-

-Honey Toast @ En Dining-
kulitnya itu enak...garing garing gimana gitu. yang ini rasa coklat


Wednesday, March 9, 2011

Buah dari Kekosongan (baca: kegabutan)

Ketika langit tak lagi biru
Ketika rumput tak lagi hijau
Ketika bumi tak lagi bulat
Siapakah aku?

Saat orang-orang tak lagi saling kenal
Saat semua orang saling mangsa
Saat semua berpura-pura menutup mata
Di manakah aku?

Bila semuanya harus sama
Bila berbeda itu hina
Bila seragam itu wajib halnya
Kenapa aku tercipta sebagai aku?

Monday, March 7, 2011

Wednesday, March 2, 2011

Review: Kaskus Hi-Five Rooftop Movie Night

yap maaf klo gw terlambat menge-post
minggu-minggu yang sibuk dengan SOCA dan bahan pelajaran yang menumpuk
tapi lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali. benar tidak?

Kaskus mengadakan serangkaian acara yang bernama KASKUS HI-FIVE
klo gw tidak salah ingat ada acara musik, film, art, perempuan, dan game2
nah yang tanggal 18-20 Februari kemarin adalah gilirannya FILM
kaskus mengusung nama "Rooftop Movie Night" yang bertempat di gedung parkir Taman Menteng Jakarta.

gw dan ade gw berkesempatan hadir di tanggal 20 februari
hari itu ada 2 film indie dari negara kita tercinta, Indonesia yang diputar, yakni CINtA dan Belkibolang
cukup membayar tiket seharga Rp 50.000,-
kita mendapatkan goodie bag, voucher gratis makanan dan minuman, popcorn gratis, dan pastinya pengalaman nonton film di atas gedung beratapkan langit kota Jakarta.




oke langsung ke review filmnya aja yah
CINtA
sutradara: Steven Facius Winata
Cast: Verdi Solaiman, Titi Sjuman, dll

film ini bercerita tentang kisah cinta beda agama dan etnis. A Su adalah seorang laki-laki beretnis Tionghoa, sementara kekasihnya adalah Siti seorang wanita muslim. Konflik muncul ketika A Su menyatakan ingin menikahi Siti. Bapaknya A Su yang juga seorang Tionghoa tulen, masih suka sembahyang leluhur, dan beranggapan bahwa kematian ibunya (A Su) adalah akibat dari orang-orang seperti Siti, yang bukan merupakan etnis minoritas seperti mereka. Begitu pula dengan keluarga Siti, yang sudah mempersiapkan calon suami bagi Siti,tentunya yang seagama, mapan, dan dari keluarga baik-baik.

ada beberapa dialog yang gw catet (bedeuh)
A Su: Kalau saya bukan Cina, bukan muslim, lalu saya apa? (dalam adegan A Su di depan rumah Siti, berbicara dengan bapaknya Siti)

A Su: Kenapa sih babi itu haram? (sambil motong2 daging babi, kyknya sih dia jualan nasi campur gitu)
Pegawai: Eee...klo menurut Allah sih...emm gimana yah....saya juga gak tau sih saya mah cuma ikut-ikutan saja. Yang lain bilang haram.
(kemudian si pegawai mencomot daging babi dan dimakan)
A Su: Lah???
Pegawai: Kan udah saya bilang, saya mah cuma ikut-ikutan saja.

Siti: Dalam hidup itu ada 3 kesempatan. Pertama untuk mencoba, kedua untuk memperbaiki, dan yang ketiga adalah kesempatan untuk mencoba kembali. Untuk memilih tidak akan pernah salah.

Jadi menurut gw film ini WAJIB ditonton! Film ini durasinya hanya sekitar setengah jam, tapi dari setengah jam tsb, film ini bercerita banyak sekali. Terutama mengenai hal diskriminasi yang masih ajah ada di jaman modern begini. Film ini secara eksplisit menggunakan kata-kata seperti Chokin (Cina), Fanpo, abu, sembahyang Chengbeng, yang biasanya hanya muncul dalam bisikan.

film kedua
Belkibolang (Belok Kiri Boleh Langsung)
Sutradara: Edwin, Wisnu Surya Pratama, Tumpal Tampubolon, Anggun Priambodo, Agung Sentausa, Ifa Isfansyah, Sidi Saleh, Azhar Lubis, Rico Marpaung

ini adalah film omnibus, short movie, totalnya ada 9 film pendek yang ikut serta dalam Belkibolang ini. Mari kita bahas satu persatu..Tarik napas dulu

1. Payung
adalah film pembuka Belkibolang. Film ini menceritakan tentang ojek payung, yang setia memayungi orang yang menggunakan jasa mereka. tanpa dialog, tapi dapet sekali, penasaran kan? makanya nonton

2. Percakapan Ini
menggunakan 2 cast yang pastinya sudah kita kenal, yaitu Marsha Timothy (sebagai perempuan yang tengah hamil) dan Desta (sebagai...err..tukang masak kali yah). Menurut gw film ini keren banget idenya. istilahnya cukup punya 1 tapi dapet durasi 2 kali lipat haha. yup film ini tuh pake alur kayak ngitung 1,2,3,4,5, klimaks, 5,4,3,2,1. heran gak lo? gila gw pikir ini kenapa dialognya diulang lagi (pas pengulangan pertama). apa mungkin flashback? ah tapi ternyata memang seperti itu filmnya. jadi diawali marsha timothy manjat tembok gedung untuk ngobrol ama desta, yang kemudian diakhir dengan ngobrol ama desta, dan manjat tembok gedung. smua dialognya sama...cuma dibalik urutannya, dan astaga dahsyatnya tetap nyambung jadi satu cerita. Sumpah gw ngakak, walaupun sebenernya gak ada adegan lucu di layar. Menurut gw film ini yang dapet tepok tangan paling keras. Idenya Cerdas. O ya gw juga inget kata-kata Desta di film ini:

"Pacar itu kayak TV. Kalo gak punya gimana gitu rasanya. Giliran punya jarang ditonton, kalau rusak ngeluh n marah2. Tapi besoknya udah beli yang baru"

3. Mamalia
haha ini film juga kocak sih, kaget ajah tiba2 tuh cewe nyingkap kaosnya haha. dan mas2 ojek itu pasti lebih kaget lagi karena tiba2 dapet kesempetan hahaa..tapi sayang si cewe ternyata penipu. si tukang ojek terbius oleh susu dan motornya pun melayang. canggih, yang kayak gini mungkin beneran ada, berdasarkan kisah nyata.

4. Planet Gajah
Bercerita tentang sepasang kekasih, yang pacaran udah cukup lama. Tapi gara2 suatu ramalan yang bilang si cowo bakal mati, si cewe jadi khawatiran. Sebenernya gak gitu ngerti kenapa judulnya planet gajah. Tapi gw suka tuh permainan di mana mereka duduk di bus tapi gak saling bercakap satu sama lain, pura-pura gak kenal.

5. Tokek
film yang disutradarai oleh Anggun Priambodo. Ketika ditanya sih, katanya film ini tercipta akibat adanya pemadaman listrik bergilir oleh PLN beberapa waktu lalu. Saat mati lampu itu, kita mengalami hal yang sama dengan tokoh di dalam film, yang mendengar pembicara tetangga sebelah, bahkan sampai hal2 yang sifatnya privat.

6. Peron
kisah tentang cowo yang tertarik sama cewe yang duduk di peron seberang ketika menunggu kereta. Si cowo saat itu sedang mendengar lagu menggunakan earphone, dia liat cewe di depannya seakan2 bergoyang2 mengikuti irama lagunya. Yang kemudian belakangan baru dia tahu adalah, si cewe bahkan tidak mampu mendengar, alias tuli.

7. 3ll4
cerita tentang kegiatan satu malam seorang pelacur. critanya dia mau pulang kampung gitu nemuin bapak dan emaknya. Tapi sebelum pulang dia kudu nyari duit buat ongkos pulangnya. yang kocak tuh ini

Tukang bebek goreng (temennya): dapet berapa (duit)?
Cewe: 50.000 mas
Tukang bebek: lah kok cuma 50rb
cewe: ya wong cuma karaoke doang

8. Roller Coaster
kalau di film tokek, anggun jadi sutradara, di sini dia tampil sebagai pemeran. rada gila sih. di sini critanya ada 1 cewe ama 1 cowo. Mereka tuh temenan dan tiba2 ajah kluar ide untuk main buka2an, tapi awalnya mata ditutup dulu trus mereka harus saling melucuti pakaian mereka ampe bener2 telanjang. haha mungkin ini kenapa judulnya roller coaster...karna bikin yang nonton dag dig dug haha. sumpah mereka berdua bener2 melucuti sampai tak bersisa.

9. Full Moon
film ini dibuka dengan adegan seorang supir taksi yang sedang mengendarai taksinya bersama sang istri yang ikut juga. critanya lagi ngejer setoran sambilan mau nunggu tahun baruan. Di film ini diceritakan si suami mau menceraikan istrinya, sementara si istri yang sepertinya sudah menyadari tetap menutup2inya, berusaha untuk biasa-biasa aja. ada adegan seperti ini.

(si sopir taksi turun, si istri duduk di kursi depan penumpang. si sopir membuka pintu samping istrinya, trus kemudian ngencingin pintunya)
Istri: loh kok mas, pipisnya kok di situ? emang penumpangnya gak kebauan?
Sopir: Penumpang itu duduknya di belakang.

dan diakhir film...ada suara si istri..."Mas lain kali jalan-jalan lagi yah, tapi aku duduknya di belakang"

Gimana mulai penasaran kan film2nya gimana?? haha...bagus kok. Di akhir film, para sutradara dan pemeran dipanggil maju ke depan. Dan keluarlah pertanyaan, kenapa judulnya Belkibolang?
Jawabnya: Karena ada anggapan bahwa yang kanan itu baik, yang kiri itu kurang baik. Hal-hal yang berbau ke-kiri2an dianggap buruk, tabu, dan tidak pantas. Makanya semua yang kiri yah monggo ajah, BOLEH LANGSUNG!
Dan ternyata ada kesamaan dari semua film pendek di atas. Smuanya bercerita di MALAM hari dengan 2 tokoh utama.

Selesai nonton film, ada penampilan White Shoes & The Couples Company
malam itu mereka memainkan lagu2 yang pernah menjadi soundtrack film seperti Sabda Alam, Bersandar, Senandung Maaf, Galih dan Ratna, dll. Hari itu mereka bawa pemain flute, makin ciamik deh penampilannya.


Secara keseluruhan menurut gw acara gini harus sering diadakan. Pas tanggal 20 itu agak sepi sih, tapi tetap sesuai lah dengan kapasitas tempat menonton yang disediakan. Sukses terus Kaskus! ditunggu acara2 berikutnya