Thursday, May 22, 2014

Menikmati Jakarta Fashion and Food Festival 2014

JFFF datang lagi. Kali ini diselenggarakan mulai dari awal bulan Mei dan akan berakhir pada tanggal 1 Juni nanti. Seperti biasa, sesuai nama mereka, maka ekshibisi pun menampilkan "fashion" dan juga "food". Area fashion menempati bagian indoor MKG, sedangkan food festival berada di area La Piazza. Hari gue dateng adalah hari dimana parade fashion akan diadakan. Mulainya malam, jadi sekitar jam 3an kami sudah datang ke sana untuk keliling-keliling dulu. Ternyata rame banget, parkiran aja sudah sampai malang melintang. Karena pas tanggal merah juga kali yah. Jadi seluruh warga Jakarta tumpah ruah di sini. Tapi semakin rame semakin seru. Mari mulai berpetualang.

Tuesday, May 13, 2014

Kisah Waktu Itu

"Aku tak ada waktu tuk pikirkan diriku karena aku sibuk memikirkan kamu. Aku tak ada waktu tuk diri sendiri karena aku sibuk menjagamu...." -Abdul & The Coffee Theory


Mungkin ini yang terjadi pada hampir semua koas. Apalagi kalau sedang di stase2 mayor semacam interna, bedah, anak, obgyn. Tak ada waktu. Dikit2 TTV, dikit2 pasbar, ya ngerjain case lah, siap siap jurding lah, belajar buat morning report...hem, sibuk-sibuk gitu deh. Makan malem seringkali udah dibeli tapi baru dimakan besok paginya tapi kadang bahkan nelpon mcd pun gak sempet. Apalagi mandi yah saudara, kalau pagi datang dan tiba2 ada pasbar, ganti baju berjamaah pun harus dilakukan di kamar koas. Makanya kami selalu sedia deodoran dan parfum di tas. Jadi semakin wangi seorang koas, bisa saja dia cuman modal mandi kering, alias semprot parfum doang tanpa mandi.

Buat yang belum tau apa itu koas gue critain dikit. Koas itu nama lainnya dokter muda. Koas itu mahasiswa kedokteran yang sedang menjalani masa2 pendidikan profesinya untuk menjadi dokter umum. Jadi biasanya kami menempuh preklinik selama lebih kurang 3,5 tahun (kalo langsung lulus) lalu kami lulus sebagai sarjana kedokteran, tapi belum bergelar dr. di depan nama kami. Setelah itu kami berubah jabatan menjadi koas, untuk menempuh pendidikan selama lebih kurang 2 tahun (lagi2 kalo langsung lulus). Kami ini orang2 berjas putih dokter yang suka keluyuran di rumah sakit (umumnya yg nerima pasien kelas 3) suka ngekor ngekor dokter yang lebih tua, biasanya bawaannya banyak, dan suka bergerombol. Kadang biar uda pake jas dokter tetep aja banyak yang manggil "Sus", hmmph. Yaudah mau gimana lagi, tetap harus senyum bukan. Nanti kalau yang melayani jutek pasiennya komplain gimana coba. Oh ya koas itu, boleh melakukan tindakan2 hanya harus di bawah supervisi, di beberapa tempat tidak jarang kami bekerja di poli juga. Harusnya sih disupervisi, tapi kebanyakan dokternya pun sibuk, jadi yah kami mengobati yang kami tau, bukan kasih sembarang obat loh (enak ajeh), cuman yah maap2 aja kalau agak lama kami harus hitung2 dosis dan kalau udah mepet mesti buka catetan. Tidak lupa juga ditambahkan embel " Bu, kalau 3 hari gak sembuh balik lagi ya" sambil di rumah banyak2 doa cepet sembuh atau semoga pas dia balik kontrol ada dokternya hahahah.

Yah tapi itulah koas, ada yang bilang kami gak becus, kadang ada yang bilang kami malas tidur mulu, ada yang bilang kami gak mau bantu kerjain ini itu, tapi sesungguhnya kami ini sayang kok sama pasien2 kami. kadang kalo diinget inget banyak juga yang lucu2. Mulai dari yang kalau cerita soal keluarganya bisa ampe nangis2, ada juga yang ceritanya lucu2, ada juga yang slalu crita berulang ulang dan selalu nanya dokter namanya siapa yah saya lupa. Kami koas ini kadang harus tutup tekinga terhadap omongan orang2, yang kami senang adalah saat pasien pulang dengan wajah senyum menjabat tangan kami dan bilang terima kasih yah,smoga adek cepet lulus atau smoga adek ujiannya bisa. Seneeeeng banget itu rasanya. Mungkin konsulen kami gak ngeliat saat kami nutupin tirai kamar pasien kami, saat kami harus bantuin gendongin anak pasien yang lagi diperiksa, atau membujuk makan seorang anak untuk mau minum obatnya. Mungkin mereka pikir, lu gila yah kan lu belajar di sini mau jadi dokter, begituan kan tugasnya perawat atau ob. Lo mah di sini harusnya belajar. Gue rasa itu salah, dengan melakukan hal2 kayak gitu sebenernya kadang pasien jadi sering ketemu kita, kadang malah jadi lebih terbuka untuk ceritain masalah mereka. Itu yang kadang gak didapet sama dokter2 yang cuman ketemu pasiennya 5 menit lalu pindah ke lainnya. Kadang lucu juga bahkan pasien gak tau nama dokter yang merawat mereka, malah ingetnya kami, para dokter muda.

Yah sekarang gue dah lulus sukurnya. Tapi gak menjadikan gue kemudian lebih hebat dari temen2 koas lainnya. Sama2 masih terus belajar. Sama sama pernah dan mungkin nanti akan kembali ke keadaan tak ada waktu untuk diri sendiri karena sibuk memikirkan dan menjaga pasien. Hehe

Sunday, May 11, 2014

Invading Inacraft


Lucu yaaaaa. Ini dia tato temporary yang waktu itu dibeli. Yah walaupun cuma tahan untuk beberapa hari tapi seneng juga liatnya. Oh ya ini bukan perut gue yah....ini ada bulunya lihat.
Jadi hari ini saatnya bercerita mengenai petualangan kami di INACRAFT 2014. Sebuah ekshibisi tahunan yang menampilkan hasil-hasil kerajinan dari berbagai penjuru Indonesia. Mulai dari kain batik, baju kebaya, patung-patung, lukisan, selimut, wayang, sampai ke barang-barang yang agak absurd pun ada. Selamat menikmati foto-foto yang kami ambil di sana :)

Wednesday, May 7, 2014

Royals

"We will never be royals...it don't run in our blood. That kind of lux just ain't for us, we crave a different kind of buzz"


Sekarang mau bikin format baru. Kalau ngepost mau pakai lirik lagu dulu di awalnya. Itu berarti lagu yang baru saja didengar atau sangat enak didengar untuk hari ini atau bisa juga memang sesuai dengan apa yang akan di post dalam postingan ini.

Beberapa orang hari gini masih aja ENVY, NGIRI, JEALOUS, apapun itu lah nyebutnya. Yah ngiri dengan apa yang orang lain punya sementara dia gak punya. Yang lebih parahnya lagi, orang yang ngiri karena orang lain bisa, lalu dia berusaha untuk menjegal orang itu, tapi sementara dia sendiri pun gak berusaha untuk bisa menjadi seperti itu. Tipe orang yang gak pengen lihat orang lain maju.

Seharusnya kita sadar yah, sebagai manusia nih kan kita beda-beda yah. Gue beda sama lo, begitu juga lo beda sama dia. Kita kan punya nih yang namanya kelebihan dan kekurangan masing-masing. Kenapa kita gak mengembangkan kelebihan kita ini, jadi superior di situ, sementara menjadi standar aja untuk hal-hal yang memang bukan jalannya kita. Contoh. Nyokap gue jago sekali masak. Bikin kue bisa, masak sayur segala macem pun bisa. Lalu? Haruskah gue juga sejago masak dia? Bakat itu gak ngalir dalem darah gueeeeee hahahhaa. Jadi haruskah gue menjadi superior dalam memasak. Gue rasa enggak yah. Gue cukup jadi yang standar aja di situ. Yah, mungkin kalau suatu hari, tombol dalem diri gue terklik dan tiba-tiba gue jadi sangat passionate dalam memasak itu bakal jadi lain cerita.

Begitu juga dengan masalah berpakaian, bertas, bersepatu, berfashion ria. Beberapa orang memang sangat mampu untuk membeli tas-tas bermerk, kaos gopeceng, sepatu jutaan rupiah. Ya udah. Toh mereka memang mampu. Gue sih bangga bisa tampil bagus dengan kaos puluhan ribu dimatchingin dengan tas merek indo, sepatu plastik gobanan. Gak perlu yah kayak misalnya orang beli apa, lo harus punya juga.

Tapi, ada beberapa hal di dalam kehidupan ini yang memang gak bisa dipaksakan. Misalnya, kalau suatu saat nanti gue jadi orang yang kaya raya, gue juga pasti gak bakalan tuh beli tas Guess, Channel, I just dont like it. Mau orang bilang bagus, keren kayak apa, gue kagak suka. Gue pasti akan ngabisin duit gue buat beli barang-barang merek Indo yang mungkin dijualnya online doang, barang yang jumlahnya terbatas. Bakal gue abisin buat beli anjing Corgi, buat bikin warung bakso, buat beli tanah lalu ditanemin pohon duren, ya begitulah. Terkadang kehidupan seseorang tuh memang, ya begitu jalannya. Makanya ada juga kan orang-orang kaya yang gaya hidupnya tetap sederhana. Ya karena memang that kind of lux just aint for them.

Sekian, selamat berkarya :)

Legoland Malaysia - Part One

 Okay this was our first visit to Legoland Malaysia. My sister had told me that it would be really hot out there, so better use thin clothes. Yaudahlah pake bahasa Indonesia aja lah yah. Kami  berangkat dari Singapore Flyer dengan bus. Perjalanan lebih kurang hampir 1 jam dari Singapura menuju Johor. Sampai di luarnya....tandus, gersang, pohonnya gak adaaaa, gila. Tapi dari kejauhan sudah terlihat hotelnya Legoland yang warna-warni gonjreng. Jadi lebih bersemangat. 
Ini dia penampakan di depan hotel Lego. Ada figure-figure Lego gede gede kyaaaaaa. Harganya bisa dicek di website mereka. Tak perlu lama-lama mari kita masuk ke dalam. Legoland Theme Park ini terdiri dari 2, yaitu yang area kering sama waterpark. Harga tiketnya jelas beda. Bisa juga beli tiket untuk masuk keduanya. Kalau untuk masuk ke area main biasanya, harganya $56 kalau tidak salah ingat. Bisa dibeli online atau on the spot.

Badutnya lucu banget. Baru juga keluar mau ngiter taman, udah langsung distop-in orang-orang buat foto bareng hahaha. 
Ini baru area pertama dari Legoland Park, sejauh ini memang yang bisa dinikmati hanya figure-figure Lego. Yah seperti yang kami bayangkan, memang taman bermain ini sepertinya ditujukan untuk segala umur, tapi memang khususnya untuk anak-anak. Jadi jangan mengharapkan permainan yang bisa memicu adrenalin Anda. Palingan ada mainan yang bisa bikin ketawa-ketawa, geli-geli dikit. Dufan masih jauh lebih menantang. hehe. Um, sekian dulu untuk post yang kali ini, foto-foto di Legoland lainnya bisa liat di akun Facebook saya. Terimakasih sudah membaca :)

Monday, May 5, 2014

Libur

"Kita bahagia meski tak kemana-mana"

Banyak orang mengidamkan Paris, memandangi menara Eiffel sambil bersandar di pundak pasangannya.
Banyak pula yang memimpikan Maldives, pulau yang dikatakan sebagai surganya bulan madu, bermain pasir dan memandangi matahari yang turun digantikan malam.
Tak sedikit juga yang masih menjadikan Bali tempat favorit, bersepeda motor berdua menyusuri pinggiran Kuta berkelana mencari pesisir-pesisir lain.
Tapi Paris, Maldives, dan Bali tidak lebih indah daripada di sisimu.
Duduk kita bicara tentang apa saja yang mungkin hanya kita berdua yang mengerti.
Senang. Itu yang kurasa. Walau mungkin ada waktunya kita hanya saling diam, tak menatap, tak bercakap.
Saya tahu pasti ada banyak wanita yang mengidamkan tempat ini....
Rela memberi lebih untuk bisa ada di posisiku ini
Jadi, terimakasih untuk tempat liburan gratis, tempat hiburan, tempat bercerita ataupun marah-marah, yang masih kamu sediakan untuk saya.
Mari terus berlibur.

Clarke Quay

Inilah salah satu surga kehidupan malam di Singapura. Dari mulai pedagang kaki lima, restoran, fine dining, sampai ke club dan bar pun lengkap. Ada salah satu resto yang baru buka dan bikin paket hemat hotdog + beer, pengunjungnya sampe ngantri-ngantri dan rela makan sambil berdiri di dalem restonya. Gila yah animonya. Kayaknya di sini orang minum bir ama makan hotdog gak sampe segitunya.
 Mirip slingshot yang di Bali, tapi jelas ini jauh lebih tinggggggi. Belum pernah coba, lain kali mungkin. Adrenaline rush!
 Song Fa Bakut Teh. Gw pikir bakal kayak bakut teh yang cokelat banget itu, yang gw agak kurang suka rasanya. Tapi ternyata yang keluar adalah kuah babi, hahahahahah kuahnya gurih gurih dan gak terlalu rasa obat gitu. Nyam nyam enyak, isinya pun banyak.

 Hokkaido Ice Cream, not too special. I didn't try the greentea one, but my sister said it tasted just like any other greentea ice cream. The one that i was holding in the picture was cookies and cream flavour, the texture was good actually.
Deket sini pula gw lihat "tante" mangkal. Seumuran nyokap gw kali, bodinya semok semok gimana gitu, masih menjaja diri. Ckckck

Thursday, May 1, 2014

salah kira

Dia Tukimin. Seorang pria kelahiran Solo tahun 1962. Sudah lebih kurang 6 tahun lamanya merantau di ibukota. Sekarang ia bekerja sebagai tukang sapu di sebuah taman rekreasi di daerah Jakarta Utara.

Tukimin seringkali mendapat giliran tugas malam. Tidak menjadi masalah baginya, karena tak ada satu orang pun yang tinggal bersamanya, alias masih single. Lagipula kontrakannya persis di belakang tempat kerjanya ini.

Sudah tak asing lagi, pemandangan di taman rekreasi itu saat malam sangatlah indah. Banyak orang yang berjalan-jalan, duduk-duduk di bangku taman untuk melihat kelap kelip lampu dari berbagai sumber cahaya. Terkadang adapula yang bersedia tinggal lebih lama, memanfaatkan sisi gelap dari taman ini untuk menikmati waktu dan ruang di dalam mobil bersama pasangan. Ahahaha siapa sih yang tidak kenal dengan istilah "mobil goyang". Tukimin yang orang ndeso saja mengerti istilah ini.

Beberapa kali Tukimin menjadi saksi betapa dahsyatnya nafsu pasangan-pasangan tersebut. Dari yang muda muda, tua tua, tua dengan yang muda, bahkan yang sejenis pun pernah dilihat Tukimin samar-samar menembus kaca film mobil. Pintu yang dianggap cukup rapat pun tidak sanggup menahan teriakan dan erangan dari dalamnya. Dasar manusia manusia ibukota.

Malam ini giliran Tukimin harus menyapu jalanan taman rekreasi tersebut. Jam butut di tangan kirinya sudah menunjuk pukul 01 lewat 15 menit. Ada beberapa mobil yang masih terparkir di sana, tapi di sudut yang paling gelap hanya ada sebuah mobil sedan merah. Tukimin berkonsentrasi mengerjakan pekerjaan menyapunya. Samar-samar didengarnya suara erangan wanita dari dalam mobil sedan itu. Wah mulai panas pikir Tukimin. Namun, ia berusaha menghapus rasa penasarannya. Dilanjutkannya memasukkan daun-daun kering ke dalam karung. Dari sudut matanya ia bisa melihat mobil sedan itu mulai bergoyang, tampak tangan seseorang menempel dari dalam kaca mobil. Heboh juga pikir Tukimin. Ah sudahlah toh bukan urusan dia juga, tugas menyapunya sudah selesai. Sekarang waktunya ia menikmati kasur tipis di rumah kontrakannya.

Pukul 11.00 siang ia baru terbangun dari mimpinya dikejar-kejar bidadari berselendang kuning. Di depan rumah kontrakannya sedang ramai ibu-ibu dan sejumlah bapak berbincang tentang sesuatu. Kata bapak berkumis lebat, ditemukan mayat di taman rekreasi tadi pagi. Seorang perempuan mati ditikam berkali-kali. Pelaku adalah pacar korban sendiri. Diduga memiliki kelainan jiwa, ia sendiri bahkan yang mendatangi polisi dan menceritakan runut kejadiannya. Sang pacar ternyata mengaku hamil, lalu terjadilah cekcok di dalam mobil di taman rekreasi tersebut. Sang laki-laki merasa tidak perlu bertanggung jawab, sementara sang perempuan menuntut kepastian. Marah, ditikamnyalah perut sang kekasih dengan pisau lipat yang biasa ia kantongi. Menurut lelaki itu, kekasihnya berteriak-teriak kesakitan. Hal itu malah semakin menggelapkan matanya, ditikamnya lagi, semakin keras pula sang kekasih berteriak. Entah kerasukan setan apa sang lelaki menghujani kekasihnya dengan tikaman-tikaman berikutnya.

"Masa iya sih berani bener ngelakuinnya di tempat umum begitu. Gak takut ada yang ngeliat apa?" sahut ibu-ibu berdaster ungu.

"Min lu kagak denger nih min? Lu semalem kerja kan? Kagak ada yang aneh?"

Tukimin hanya berdiri mematung. Sayup-sayup teringat suara erangan wanita dari sedan merah semalam.