Monday, December 9, 2019

Menginap di Rumah Larasati

Apa? Menginap di rumah Dara? Bukan-bukan, ini bukan Rumah Dara yang film horor itu. Ini Rumah Larasati, sebuah hostel / penginapan di Kota Malang. Letak persisnya di Jalan Semangka (rumah di posisi hoek) dan bisa dicari di google maps. Gang penginapannya agak kecil tapi masih bisa dilalui mobil. Hanya saja kalau malam hari ada STMJ di sekitaran gang sana jadi susah masuk mobil dari arah tersebut.

Apa kelebihan menginap di Rumah Larasati? Kalau kamu solo traveller, mau cari penginapan murah-murah tapi gak mau bobok sendirian di ruangan yang besar, kamu bisa pilih nginap di sini. Model kamarnya gabung gitu dengan ranjang tingkat. Per bed dihargai 66 ribu - 75 ribu yang bisa kamu reservasi menggunakan aplikasi perjalanan online. Saat kamu datang kamu akan dijelaskan singkat tata cara menginap di sini. Oh ya, jangan lupa untuk buka sendal atau sepatu kamu dan letakkan di rak yang sudah disediakan lalu ganti alas kaki bersih yang khusus untuk di dalam rumah.

Resepsionis akan minta KTP kamu (standar kayak menginap di hotel lain) untuk konfirmasi data reservasi. Lalu kamu akan dikasih sebuah kunci kamar dan juga kunci loker. Setiap orang yang menginap akan mendapat sebuah loker untuk menyimpan barang-barang. Lokernya terletak di area kamar mandi. Loker yang tersedia muat dua backpack atau satu backpack besar / tas travel tenteng yang tidak begitu lebar. Kalau bawa koper kemari bisa-bisa aja, kamu taruh kopermu di kamar, kemudian barang berharga bisa diletakkan di loker. Ada 4 jenis kamar di Rumah Larasati. Saya pilih yang khusus perempuan isi 6 bed (3 ranjang tingkat), tapi ternyata saya dapat bed yang terpisah lagi ada pintunya dengan ruangan yang berisi 4 bed, alhasil berasa kamar pribadi juga, karena waktu itu di kamar itu hanya saya yang menginap di ruangan itu.
  
Masing-masing kamar sudah dilengkapi dengan AC, walaupun hanya sesekali saya nyalakan karena udara Malang sedang dingin saat itu. Setiap bed, baik bawah maupun atas dilengkapi dengan tirai yang bisa ditutup kalau-kalau kamu merasa risih bobok dilihatin orang. Setiap bed juga dilengkapi dengan gantungan dinding, lampu baca, dan juga colokan. Bantal dan selimut bisa diambil dari loker. Ranjang dan kamar cukup bersih, walaupun menurut saya masih bisa lebih bersih dari itu, karena saya lihat beberapa kabang-kabang di ujung langit-langit kamar/ ranjang. Jangan lupa kalau mengunci kamar jangan ditinggalin kuncinya di pintu, takutnya ada tamu lain yang menginap mau masuk gak bisa hahaha


Kalau kamu orang yang ribet soal mandi atau boker di kamar mandi umum, baiknya sih gak nginep di sini. Karena kamar mandi yang tersedia di Rumah Larasati ini letaknya di luar kamar dan berbagi dengan tamu lainnya. Ada 5 kamar mandi, 2 di antaranya yang punya kloset. Untuk kamar mandi dengan shower ada air hangatnya kok dan enaknya mereka sudah menyediakan shampoo dan sabun cair untuk tamu, sehingga kalau lupa atau sengaja gak bawa bisa pakai dari tempat penginapan ini. Handuk juga sebenarnya bisa minta, tapi saya lebih pilih pakai handuk sendiri, karena jemurnya di tempat yang barengan dan warna handuk tamunya sama semua hahaha, yang ada nanti saya ketuker. Hmmm... untuk masukan aja sih, kalau boleh bisa gak yah di kamar dipasang cermin atau di area kamar mandi begitu. Sebab selama di penginapan ini saya gak lihat ada satupun cermin.... atau..... hahahahaha

Rumah Larasati juga menyediakan tempat duduk-duduk di teras yang cukup luas, di ruang tengah yang berupa lesehan, maupun meja di pinggiran yang dilengkapi colokan untuk masing-masing orang yang duduk, serta ada juga sofa-sofa rotan dengan meja kopinya. Di belakang ada dapur yang bisa kamu pakai, walaupun gak ada tersedia kompor sih seinget saya. Ada dispenser dengan air hangat yang bebas kamu pakai (dengan bijak), ada teh kopi, ada roti beserta margarin dan selai yang bisa kamu ambil untuk makan kapanpun selama menginap.


Rumah Larasati juga menyediakan wifi yang sampai ke semua ruangan menginapnya dan kecepatannya mantap gila. Pokoknya streaming video Youtube 4k gak pakai ngadet punya lah. Penginapan ini nyaman sekali karena tempatnya di area perumahan jadi tidak persis samping jalan raya sehingga gak terlalu bising dibandingkan hostel-hostel lainnya yang mayoritas di samping jalan besar. Selain itu mau cari makan juga gampang banget. Rumah Larasati ini deket banget sama rumah makan Rawon Djenggot yang terkenal itu, semuanya tinggal jalan kaki. Mau makan bakso babi Subur juga bisa jalan kaki. Mau yang lebih banyak lagi tinggal jalan sedikit ke depan udah ketemu sama Jalan Kawi Atas yang merupakan salah satu surga kuliner di Kota Malang.



Jadi buat kamu yang masih bingung mau menginap di mana selama di Malang, kamu bisa cobain menginap di Rumah Larasati. Buat menginap sendiri enak, buat ramai-ramai dengan teman juga boleh. Kalau-kalau kamu bosan menginap di hotel dan mau mencoba pengalaman menginap di hostel dan bertemu / ngobrol dengan orang-orang baru yang ramah-ramah mungkin bisa mencoba menginap di Rumah Larasati.