Thursday, December 10, 2020

Masih Ada yang Baca Blog?

Masih ada gak yah yang baca blog jaman sekarang? Jaman dulu kalau cari di pencarian google masih bisa dapat blog orang lain, kalau sekarang kayaknya didominasi dengan artikel-artikel dari media massa elektronik. Padahal gw pribadi suka membaca blog-blog orang, lucu aja, semua orang punya gaya menulis masing-masing, semua orang bebas menulis apa saja tanpa dibatasi dengan "format penulisan" atau "jumlah kata". 

Jujur nganggur banget blog ini sekarang TT_TT Barusan gw kembali membuka reading list di blog ini, jadi minder, blogger-blogger senior saja masih rutin menulis sampai pada beberapa minggu lalu. Jadi sebenarnya menulis itu seharusnya menjadi kegiatan yang rutin. Perkataan itu cepat dilupakan, tapi kalau tulisan bisa kita baca lagi. Walaupun yah mungkin generasi baru sekarang lebih suka dengan menonton video daripada membaca tulisan. 

Hari ini sudah 10 hari gw kembali menjadi anak kos. Gw senang sekali bisa dapat tempat kos yang dekat dari rumah sakit, dekat dengan tempat makan, dan yang paling penting kosongan. Anak-anak Jakarta mungkin gak biasa denger kos kosongan, karena mostly memang sudah full furnished. Tapi di sini banyak kok yang kosongan cuma ruangan doang. Yap dengan kos kosongan, gw bisa milih furnitur dan barang apa saja yang gw butuhkan dan tidak butuhkan. 


Ini best buy banget spreinya dari Ace Hardware. Tau kan sprei yang harga awalnya mau 500 ribuan itu, dibantingnya lah jadi cuma 179 ribu karena ada defek kotor-kotor gitu di tepiannya. Kapan lagi bisa punya sprei polos dengan warna-warna pastel kayak gini dengan harga super miring. Sprei polos kayak gini gak mungkin gw pakai di rumah. Kenapa? Karena ada anjing yang bobo di ranjang juga jadi pasti gampang kotor haha. Oh ya btw spreinya ini halus, adem, ya pokoknya dijamin nyaman lah.

Tapi senyaman-nyamannya sprei kosan tetep aja....kangen anjing di rumah.

Friday, June 12, 2020

Kenali Cara Penularan Covid-19

Covid-19, nama penyakit yang sudah tidak asing lagi bukan? Tapi apakah kamu sudah paham bagaimana penularan penyakit ini?
Covid-19 adalah penyakit yang timbul akibat infeksi virus corona jenis baru yang diberi nama SARS-CoV-2 (Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2). Virus ini telah menimbulkan pandemik Covid-19 hampir di seluruh negara di dunia. 

Penyakit infeksius ini dapat menular dari satu manusia ke manusia lainnya. Bukti-bukti penelitian klinis menunjukkan bahwa penyakit ini dapat ditularkan melalui 2 cara, yakni cara langsung dan tidak langsung. 

Cara Penularan Langsung
Cara penularan langsung Covid-19 adalah melalui droplet saluran pernapasan penderita yang sudah terinfeksi virus SARS-CoV-2. Droplet adalah partikel yang sebagian besar berupa air, berukuran lebih besar dari 5 μm, lebih berat dari aerosol. Oleh karena ukurannya yang besar, droplet hanya mampu bergerak di udara sejauh 1-2 meter, lalu kemudian jatuh di permukaan-permukaan benda sekitarnya. 

Droplet saluran pernapasan dapat keluar saat pasien batuk, bersin, berbicara keras, bernapas berat yang mengeluarkan percikan dari mulut dan hidung. Bila droplet yang keluar dari pasien yang telah terinfeksi SARS-CoV-2 masuk ke saluran pernapasan kita, maka kita dapat tertular dan menjadi sakit Covid-19.

Oleh karena itu cara pencegahan yang dapat dilakukan adalah dengan menggunakan masker, menjaga jarak (physical distancing) minimal 1-2 meter dengan orang lain terutama dengan orang yang batuk/pilek, setiap orang harus mampu mempraktikkan etika batuk yang benar agar droplet tidak menyebar kemana-mana. 

Cara Penularan Tidak Langsung
Cara penularan Covid-19 tidak langsung adalah melalui benda-benda yang terkontaminasi virus dari droplet. Saat kita menyentuh benda tersebut dengan tangan, maka virus dapat menempel di permukaan tangan. Virus SARS-CoV-2 tidak menginfeksi dengan cara masuk melalui kulit tangan. Virus dapat menginfeksi tubuh kita apabila tanpa mencuci tangan kita menyentuh daerah selaput lendir mulut, hidung, atau mata. 

Mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun sesuai dengan langkah cuci tangan yang benar secara efektif dapat mengurangi jumlah virus yang menempel pada tangan Anda.

Peneliti terus mempelajari ketahanan SARS-CoV-2 pada berbagai permukaan benda. SARS-CoV-2 dapat menempel dan bertahan hidup pada permukaan benda selama beberapa jam hingga beberapa hari. Pada permukaan benda logam seperti gagang pintu, tombol lift, pegangan tangga, virus dapat bertahan hidup hingga 5 hari. Di furnitur berbahan kayu, virus dapat bertahan hingga 4 hari, di gelas dan keramik dapat bertahan hingga 5 hari, di berbagai peralatan masak berbahan tembaga dan alumunium virus dapat bertahan selama 4 jam dan 8 jam. 

Membersihkan permukaan benda-benda secara rutin dengan disinfektan adalah salah satu cara yang efektif untuk mematikan virus pada permukaan benda tersebut dan dapat meminimalkan risiko penularan. 

Belum penelitian klinis yang mempelajari ketahanan SARS-CoV-2 di permukaan benda organik seperti buah, sayuran, dan air minum. Namun, tetap pastikan makanan dan minuman yang Anda konsumsi tersebut telah dicuci dengan baik dan minumlah air kemasan  yang terjamin bersih dari kuman. 

Cara Penularan Lain
Berbagai kemungkinan cara penularan lain SARS-CoV-2 terus dipelajari. Ada dugaan bahwa virus ini juga mampu ditularkan melalui airborne (udara), fecal-oral (tinja - lalu masuk melalui mulut dari tangan / makanan yang terkontaminasi tinja), atau dari cairan tubuh lain. Namun belum ada bukti penelitian yang kuat mengenai cara-cara penularan tersebut. 

Sebuah penelitian yang dipublikasi New England Journal of Medicine, melaporkan bahwa SARS-CoV-2 dapat bertahan dan terdeteksi di udara hingga 3 jam dari hasil induksi aerosol yang mengandung virus tersebut. Namun, penelitian-penelitian lain yang mempelajari sampel udara-udara di ruangan perawatan pasien positif Covid-19 tidak menunjukkan terdeteksinya virus dengan jumlah signifikan di udara. 

Di masa kenormalan baru (new normal) ini, masyarakat akan kembali beraktivitas di tempat-tempat publik. Sebaiknya kita membekali diri kita dengan pengetahuan yang benar mengenai cara penularan penyakit Covid-19 agar kita tidak tertular maupun menulari orang lain. 

Usahakan untuk selalu menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), selalu mengenakan masker jika sedang sakit atau ketika bepergian keluar rumah, dan meminimalkan bepergian keluar rumah jika tidak perlu. Patuhi langkah-langkah pencegahan dan aturan yang ditetapkan oleh pemerintah setempat agar bersama-sama kita bisa menghadapi wabah Covid-19 ini.😉

Tuesday, April 28, 2020

Review Drama Because This is My First Life

Because This is My First Life adalah k-drama yang keluar di tahun 2017. Saya nonton ulang drama ini sepertinya sudah 4 kali dan di setiap kesempatan nonton ulang ada saja dialog yang saya kurang perhatikan di kesempatan lalu.

Drama ini merupakan drama comeback-nya Lee Min Ki setelah wajib militer. Di drama ini Lee Min Ki beradu akting dengan Jung So Min. Drama Because This is My First Life ini ceritanya seputar slice of life termasuk di dalamnya mengenai budaya patriarki di Korea Selatan dan bagaimana pandangan orang-orang tentang pernikahan.

Menjadi berkesan buat saya karena di drama ini peran utama perempuannya baru saja memasuki usia 30 tahun. Di usia 30 tahun ini, Jung So Min dikisahkan sebagai wanita yang masih single, belum punya pekerjaan tetap, dan yang menimbulkan konflik adalah "tidak punya tempat tinggal". Suatu hari ia diharuskan pindah dari apartemen yang dihuni sama-sama dengan adik laki-lakinya karena si adik menikah dan tinggal di sana sama istrinya. Setelah mencari-cari apartemen yang cocok dengan dana yang dia punya, dari kenalan teman ada yang menawarkan untuk jadi housemate seseorang di sebuah apartemen, yang baru diketahui belakangan ternyata yang tinggal barengan ini lawan jenis (laki-laki). Nah dari situlah dimulai segala kekocakan 2 orang yang saling gak kenal ini, sampai mesti nikah kontrak, dan pada akhirnya yah saling jatuh cinta (terdengar klise...tapi coba nonton dulu).

Drama ini terasa sangat raw, apa adanya, gak dibuat-buat. Pemeran utama laki-laki gak putih kinclong, gak klimis, kerjaan karyawan biasa aja di kantor, kemana-mana naik bus, yah manusiawi lah bisa kita temuin di kehidupan sehari-hari. Pemeran utama perempuannya juga gak menor, berpakaian santai seperti biasanya, yah bisa kita bayangkan lah ada karakter seperti dia di kehidupan nyata. Karakter-karakter anggota keluarga dan pasangan lain di drama ini juga sangat well developed, bukan sekedar karakter pelengkap, tapi juga ikut menyumbang pesan-pesan penting di drama ini.

Sepanjang film adegan romantis diselipkan terutama di bagian-bagian akhir episode, selebihnya banyakan kocaknya. Dialog-dialog penuh sentilan banyak di interaksi-interaksi harian para karakter di drama ini. Adegan romantis, penuh kata-kata bijak selalu tepat penempatan, pengambilan sudut gambar yang bagus (tidak berlebihan), dan yang tidak kalah penting adalah penempatan soundtrack yang bagus-bagus banget.

Menonton drama ini bisa membuat kamu tertawa terbahak-bahak sampai sakit perut, bisa bikin nangis mewek-mewek, bisa bikin bengong sambil mikirin kata-kata yang diucapkan oleh pemeran-pemerannya. Setelah selesai nonton kamu akan mulai bertanya-tanya dan memikirkan tentang hidup kamu....abis itu bobo siang lagi hahahahahahha.

Yah intinya k-drama ini layak kamu tonton selama #dirumahaja , bisa kamu tonton di aplikasi Viu yah atau aplikasi resmi lainnya, supaya subtitlenya bagus dan makna dialognya gak meleset.

*Pssttt....setelah ini saya mau spam posts quotes-quotes bagus di film ini per 2 episode hahaha. SPOILER ALERT yah

Tuesday, April 14, 2020

Hitman: Agent Jun Review

Film Hitman: Agent Jun ini keluar di tahun 2020 dan sudah ada di aplikasi Viu. Film yang wajib ditonton untuk mengisi waktu luang selama masa karantina Covid-19 #dirumahaja. Sebelum nonton saya gak tahu apa-apa tentang film ini. Awalnya malas kalau mesti nonton film dengan tema yang berat atau tentang gangster-gangster yang pasti didominasi sama tembak-tembakan saja sepanjang film. Tapi ternyata film ini adalah film action comedy.

Agent Jun adalah seorang yatim piatu yang sejak kecil bercita-cita ingin jadi komikus (yang buat komik - bukan yang ngomong di stand up comedy yah). Namun, ia ternyata "dipungut" oleh National Intelligence Service (NIS) Korea Selatan untuk dilatih jadi hitman yang bertugas untuk membunuh orang-orang incaran NIS dalam berbagai misi yang dirahasiakan oleh negara.

Agent Jun ini merupakan agent yang paling jago dan paling sering ditugaskan dalam misi perorangan yang mana cuma dia sendiri melawan musuh-musuhnya. Di awal film kita bisa lihat dia jago dan keren banget waktu jadi Agent Jun. Di sebuah misi yang mengharuskan dia lompat dari helikopter, parasutnya gagal kebuka, hingga akhirnya terjunlah dia ke dalam laut lepas.

NIS mengira Agent Jun sudah meninggal, bahkan mereka sempat membuatkan pemakanan untuk dia. Tapi saat itu mereka gak bisa menemukan jenazah Agent Jun. Ternyata oh ternyata, kematian Agent Jun adalah skenario buatannya sendiri. Tujuannya adalah karena dia ingin bebas dan mengejar cita-citanya jadi komikus. BAHAHAHA....

Di mulailah kehidupan mantan agen ini menjadi seorang komikus, yang ternyata komiknya gak sukses wakakakak. Mungkin di sinilah beberapa orang jadi kesel kok nih agen cemen banget dan kelihatan bego banget di kehidupan nyatanya. Belum lagi sekarang dia sudah punya istri dan anak, istrinya suka marahin dia, dan dia sebagai bapak juga gak bisa memenuhi semua kebutuhan anaknya secara komik yang dia publikasi gak laku.

Sampai pada suatu hari, anaknya bilang kenapa bapak gak nulis cerita yang berdasarkan cerita kehidupan sendiri aja (di situ istri dan anak gak ada yang tahu bapaknya mantan hitman NIS). Tentunya dia merasa serba salah karena gak mungkin dia menceritakan kisah rahasianya tersebut dalam komik. Lalu suatu waktu karena kesal dengan keadaan ditambah mabok akhirnya dia gambar komik yang menceritakan kisahnya selama jadi Agent Jun..........dan dikirim lah sama istrinya ke editor tanpa sepengetahuan dia. Dari situlah dimulai segala konflik yang ada di film ini.

Kocak bukan main (buat saya sih). Pokoknya ini cocok lah dengan selera komedi saya. Di film ini juga ada gabungan ilustrasi kartun yang membuat film ini berbeda dari film-film Korea lain yang pernah saya tonton. Adegan laga dalam film action comedy ini termasuk cukup menurut saya. Kamu masih bisa lihat adegan tonjok-tonjokan, tusuk-tusukan, tembak-tembakan dengan segala ciptran darahnya dalam film ini.

Durasi film 1 jam 45 menit, terasa agak lama buat beberapa orang untuk tipikal film action comedy. Beberapa adegan ngobrol-ngobrol mungkin terasa panjang buat beberapa orang, tapi buat saya ini pas sekali, apalagi interaksi bapak-anak dalam beberapa adegan yang menurut saya terlalu sayang jika dicut. Di pertengahan hingga akhir, bahkan saya merasa filmnya terasa sangat cepat habis.

Untuk endingnya yah tentu saja gak ada yang baru yah, heronya pasti menang punya. Buat orang yang berharap nonton film dengan tokoh utama yang keren seperti James Bond, mungkin bakalan kecewa nonton film ini karena memang tokoh utamanya gak diceritakan seperti itu. Wajar saja lah, ini sisi lain kehidupan mantan agen.

Well....terlepas dari segala kekurangan yang dimiliki oleh film ini, film Hitman: Agent Jun ini masih layak sekali kok untuk dinikmati, cocok ditonton sambil santai sore dan makan cemilan :}

Lagu-lagu Sheila on 7 bukan Lagu Cinta Melulu

Yang masuk generasi 90-an mana suaranya? Sheilagank mana suaranya?

Band 1 juta copy, itu dia julukan buat band Sheila on 7. Band yang berangkat naik kereta dari Yogyakarta untuk memasukkan demo lagu ke Sony Music Indonesia dan akhirnya booming seperti sekarang ini. Band-band seangkatan mereka boleh sudah redup, tapi menurut saya Sheila on 7 tidak. Coba tengok pensi-pensi SMA atau anak kuliahan di kota-kota besar, sering kan memasukkan Sheila on 7 sebagai band penutupnya. Yang nonton pun ABG-ABG jaman sekarang, sangat lintas generasi. Lalu jangan lupa setiap penampilan Sheila on 7 di acara tahunan Pekan Raya Jakarta atau Big Bang Jakarta itu, selalu sukses bikin macet! Saya sebagai Sheilagank ikut berbangga hati.

Orang-orang pasti tahu lagu populer Sheila on 7 seperti Dan, J.A.P, Seberapa Pantas, Pejantan Tangguh, hingga yang terbaru Film Favorit adalah lagu-lagu yang bertemakan cinta yang menjadi ciri khas Sheila on 7. Di awal kemunculan Sheila on 7, banyak juga komunitas band-band lain, sorry to say yah, kayak komunitas band rock, yang "meremehkan" band pop seperti Sheila on 7 dengan lagu menye-menyenya. Tapi, di antara sekian banyak "lagu cinta" menye-menye laki-laki - perempuan yang dikeluarkan oleh Sheila on 7, mereka juga punya loh berbagai lagu yang bercerita tentang bentuk cinta yang lain atau tentang kehidupan. Ada lagu-lagu yang menjadi single utama album, ada juga yang menjadi b-track album, yang kalau bukan penggemar biasanya sih belum pernah dengar.

Berikut ini lagu-lagu Sheila on 7 yang punya tema sedikit berbeda, bukan lagu cinta melulu.

Sahabat Sejati

Lagu Sahabat Sejati ada di album kedua Sheila on 7 dan lagu ini adalah lagu yang semakin melambungkan nama Sheila on 7. Video klipnya ya ampun, jamannya Astrid Tiar dan Luna Maya (rambutnya pendek, ngenalin gak kalian?) masih belia dan belum tenar. Di masa itu, pake tanktop di video klip kagak jadi masalah cuy!!!! Heran aja jaman sekarang orang repot ngurusin kulit bahu dan leher orang. 

Lagu sahabat sejati ini gw inget banget termasuk lagu yang sering diputar kalau lagi ada acara jaman SD entah dijadiin backsound atau bahkan di-cover ama band anak-anak SMP dengan kemampuan seadanya. Sekarang pun lagu ini masih sering dicover dan bahkan di-aransemen ulang oleh beberapa musisi untuk dijadikan soundtrack film. 

Saya masih inget juga jaman kelas 6 SD uda dekat-dekat mau ujian, bawa radio dan mutar lagu ini buat sing along dan jingkrak-jingkrak satu kelas. Biar sekolah dengan meja kayu penuh rayap, kaca jendela yang pecah kena bola dan gak dibetul-betulin, pintu kelas yang gak bisa nutup dan retak karena ditendang, dan papan tulis yang masih kapur, tapi saya ingat masa-masa itu sebagai masa terbahagia di hidup saya. 

Jadi benar lagu Sheila on 7 satu ini bisa membuat kita terkenang dengan teman-teman kita di masa sekolah dulu.
"Sahabat sejatiku hilangkah dari ingatanmu
di hari kita saling berbagi......

Kita slalu berpendapat, kita ini yang terhebat
Kesombongan di masa muda yang indah.....

Aku raja kaupun raja
Aku hitam kaupun hitam
Arti teman lebih dari sekedar materi"

Sebuah Kisah Klasik

Another great song dari album kedua Sheila on 7. Suara gitar Eross di lagu ini benar-benar enak, sumpah, sayangnya sepertinya dia ganti gitar di album-album terbarunya hahahaha. Lagu menye-menye ini menemani masa-masa perpisahan dengan teman di setiap kesempatan. Saya ingat sekali bapak saya yang tidak begitu suka dengan musik-musik baru macam Sheila on 7 kala itu bilang kalau ini band paling satu album keluar habis itu hilang. But no! Lihat sampai sekarang generasi muda pun tahu dan menyanyikan lagu-lagu Sheila on 7. 

Sesuai dengan lirik lagu ini....yang memang cocok banget untuk mengingatkan kita dengan masa-masa muda, masa-masa terbaik bersama teman-teman kita. Semakin tua teman dekat semakin sedikit dan yang bisa kita ingat hanya kenangan-kenangan di hari itu. 
"Bersenang-senanglah karena waktu ini yang kan kita banggakan di hari tua
Sampai jumpa kawanku
Smoga kita selalu 
Menjadi sebuah kisah klasik untuk masa depan"

Melompat Lebih Tinggi

Sebuah lagu yang dijadikan OST film 30 Hari Mencari Cinta yang mengangkat nama Nirina Zubir. Ini lagu pas banget dijadikan OST film itu, film sederhana yang mengisahkan jatuh bangunnya 3 orang sahabat dalam hidup, termasuk dalam kisah percintaan. 

Ya kadang kita asyik dengan dunia kita sendiri, tapi ketika sedang susah di situ balik lagi ada teman-teman yang sebelumnya sempat kita lupakan dan malah mereka yang jadi orang pertama ada buat menghibur. 
"Seperti pedih yang telah kita bagi
Layaknya luka yang telah terobati
Bila kita jatuh nanti kita siap tuk melompat lebih tinggi
Bersama kita bagai hutan dan hujan
Aku ada karena kau telah tercipta......."

Lihat, Dengar, Rasakan

Yang saya ingat dari lagu Lihat, Dengar, Rasakan adalah lagu ini terinspirasi dari sebuah cerita pribadi personil Sheila on 7. Waktu itu mereka sedang di mobil, lalu di sebuah perempatan, mereka melihat seorang pengamen yang ternyata adalah teman sekolah mereka dulu. Sedih kan? Ketika kamu dulu sekolah bareng-bareng, duduk di satu kelas bareng, main bareng tapi bertahun-tahun kemudian kamu naik mobil dan temanmu yang kurang beruntung itu ada di jalan ngamen untuk mendapatkan uang. 

Lagu ini pernah jadi lagu favorit saya (yang artinya bisa didengar berkali-kali dalam satu hari). Susah sebenarnya menentukan lagu favorit Sheila on 7, semuanya bisa jadi favorit tergantung situasi dan kondisi hidup haha. 
"Dia tlah berdiri, coba berlari
Tak pernah di jelang hidup yang dia inginkan...

Mudahkan hidupnya hiasi dengan belai-Mu
Sucikan tangan-tangan yang memegang erat harta
Terangi harinya dengan lembut mentari-Mu
Buka genggaman yang tlah menjadi hak mereka"

Pagi yang Menakjubkan

Aduh ini lagu pertama di side B kaset album kedua, wakakakak, karena lagunya upbeat jadi seru banget dengerinnya. Dentuman drum di lagu ini enak banget buat didengar. Pagi yang menakjubkan lagu tentang apa sih? Lagu tentang orang-orang yang malas banget bangun pagi, makanya dibikin jedak jeduk biar lo pada bangun!
"Udara pagi dingin mahkota mimpiku
Aku terkapar melawan semuanya itu...

Hei semua orang teriak di telingaku
Hei semua orang hancurkanlah tempat tidurku 
Hei semua orang buatlah aku terjaga"

Generasi Patah Hati

Ini lagu agak aneh bagian intronya, seperti gak nyambung dengan model lagunya. Tapi mungkin itulah yang menggambarkan kehidupan sekarang ini, banyak yang gak nyambung dan nyelenehnya. Lagu ini mengungkapkan kekecewaan generasi muda terhadap pemerintah? Kecaman terhadap para pejabat dan penguasa yang korup? Atau ungkapan tidak puas terhadap segala situasi dan kondisi yang gak sesuai dengan harapannya? Gak mengerti juga sih, tapi yang jelas bukan patah hati karena pasangannya.
"Perut buncitmu, kurusnya bayi mereka
Rumah mewahmu, keringat mereka
Kebodohan ini harus segera diakhiri
Sebelum kita benar-benar mati

Aku generasi yang patah hati terlahir dengan kondisi dunia yang seperti ini"

Jalan Terus

Album yang ini gak ada di Spotify, sedih banget. Album ini kayak kumpulan lagu-lagu terbaik Sheila on 7, lagu barunya cuma 3, salah satunya lagu Jalan terus ini. Perjalanan bermusik Sheila on 7 gak bisa dibilang mudah. Kerja keras untuk bisa rekaman di studio besar, pergantian personil yang terjadi saat nama Sheila on 7 sedang tenar-tenarnya, kisah nikah mudanya Mas Duta, dan masih banyak lagi lah. Tapi biar gimanapun, Sheila on 7 tetap jalan terussss. Oh ya ditunggu album ini untuk segera hadir di Spotify! Gw mau denger suara Duta di lagu Sekali Lagi!!
"Hidup memang tak semudah waktu kita muda dulu
Panas dingin tak bisa diterka"

Bobrok

Lagu Bobrok ini ada di antara lagu-lagu cinta di album pertama Sheila on 7. Lagu-lagu tipenya Iwan Fals dan Slank yang di masa itu kerap kali mengkritisi keadaan politik. Lagunya pendek banget, tapi jelas....terdengar suara gitar Eross dan Sakti wakakakakak....isiannya bagus! Kita gak akan nikmati lagi lagu-lagu model gini di album-album Sheila on 7. Kenapa? Karena menurut Mas Eross lagu-lagu gitu yah gak cocok sama konsep Sheila on 7, biarlah Sheila on 7 tetap main di genrenya sendiri dan lagu-lagunya tetap dapat menghibur dan membuat hari-hari pendengarnya menjadi lebih cerah. 
"Jangan kau cari conversation, jika tak ingin sebuah nation
Lelah ku dengar demoralization, tatap negri ucap valediction"

Have Fun

Nah kalau lagu ini adanya di album ke-6 mereka yang berjudul Berlayar. Seperti judulnya, Have Fun, menceritakan tentang kejenuhan para pejuang nafkah Senin sampai Jum'at penat bekerja, lalu di akhir minggu mau keluar sejenak untuk bersenang-senang. Suara Duta di bagian awal chorus paling enak. Timbre suara Duta tuh bener-bener sih emang, unik, enak, gak mungkin gak notice kalau itu dia yang nyanyi. 
"Kejar mimpi biar tertatih
Karena dompet ini harus diisi
Tapi malam ini ku akan pergi 
Aku ingin have fun"

Buka Mata dan Telinga

Mendengar judulnya mungkin kalian akan mengira lagu ini serupa tipenya dengan lagu Lihat, Dengar, Rasakan. Jujur dari semua lagu yang ada di postingan ini, lagu ini yang gak begitu saya suka. Buat saya dentuman drum di bagian chorusnya agak maksa, monoton, sehingga agak tidak pas untuk diletakkan di sana. Padahal lirik di chorus bagus. 
"Apalagi yang harus ku lakukan?
Untuk hidup yang kadang membingungkan
seperti sore mendung mengurungku
dalam ruang mencemaskan detik yang datang"

Yah begitulah, sederet lagu-lagu Sheila on 7 yang gak melulu bicara soal cinta. Masih ada lagikah? Kalau ada boleh dong ditambahkan hahaha, mohon maaf kalau level Sheilagank saya masih kurang tokcer.

Sunday, March 29, 2020

Traveler Season 2

Yass, acara Traveler balik lagi. Setelah sebelumnya di season 1 kita menonton perjalanan Ryu Jun Yeol dan Lee Je Hoon berkelana di Cuba (bagus banget!!!). Seru banget melihat mereka berdua traveling di suatu negara yang mereka bahkan gak bisa bahasanya. Cuma modal kamus sama berani-berani ngomong aja. Beberapa kali dapat penginepan yang zonk, balada nyari wifi, ngantri kartu perdana berjam-jam, dan yang paling kocak adalah traveling sendiri-sendiri lalu janjian di alun-alun tapi gak kunjung ketemu-ketemu.

Di season 2 kali ini, Traveler mengajak Kang Ha Neul (yes), Ahn Jae Hong (yes), dan Ong Seong Wu (gak kenal, tapi jelas ganteng). The more the merrier! Di Traveler season 2 ini mereka bertiga dapat kesempatan untuk mengunjungi negara Argentina! Lagi-lagi gak ada juga yang bisa bahasa daerah setempat, bahasa Inggris pas-pasan, tapi nyatanya modal satu dua kata bisa tuh membawa mereka untuk ke penginapan dan juga tempat wisata di berbagai kota di Argentina.

Acara-acara traveling seperti ini selalu jadi acara tv favorit gw. (Indonesia needs more show likes MTMA!!!) Seru aja lihat orang-orang jalan-jalan ke tempat baru terutama ke tempat-tempat yang bukan biasa turis kunjungi sambil melihat kehidupan warga lokal di sana. What is better than the last season? Penginapan di Argentina secara garis besar lebih bagus dan bersih yah. Kalau di Cuba sepertinya kebanyakan model homestay / wisma, sedangkan di Argentina mereka bisa menginap di hotel.

Kalau soal makanan kayaknya variatif yah. Di season 2 ini, 2 episode pertama saja mereka makan steak terus dan daging-daging yang wow bikin ngeces. Sayangnya di acara Traveler ini mereka gak kasih keterangan nama tempat, alamat, dan harga makanan yang mereka pesan secara detail. Yang jelas tiap kali adegan makan, pasti bikin ngiler, apalagi 3 orang ini terutama Kang Ha Neul bawel dan ekspresif banget. Kocak. Dan....sepertinya kemana pun orang Korea pergi, selalu aja mereka makan kimchi, entah bawa sendiri, entah beli di sana, entah gimana ada juga yang ngasih mereka.

Tempat wisata dan kegiatan yang mereka lakukan di season 2 lebih seperti turis normalnya sih. Mereka pergi skydiving yang pasti gak murah, city tour, Iguaza waterfall (mesmerizing!), gletser di bawah kaki Pegunungan Andes (lebih wow lagi macam CG), dan masih banyak lagi (karena di VIU baru sampai episode 6 saat tulisan ini dibuat).



Cast yang dipilih untuk season 2 sangat memuaskan (in my opinion). Selain ganteng, mereka juga punya kepribadian yang beda-beda jadinya kocak liatnya pas digabung jadi satu. Kang Ha Neul yang wujudnya seperti laki-laki ganteng bersahaja tapi aslinya koplak. Ideal type of husband wkwkkw. Not really fashionable waktu jalan-jalan, cuma pake kaos kayak kaos rumah, celana kayak celana rumah, asal campur aja yang penting nyaman. Uda gitu kerjanya cengengesan mulu. Ahn Jae Hong, yang keliatan paling dewasa dan kayak ngayomin adek-adeknya di sini. Kesannya kayak orang yang kaku dan gak mau nyoba hal-hal ekstrim, tapi ternyata gak begitu. Tampak paling fashionable juga entah kenapa. Ideal type of older brother. Ong Seong Wu (oh ternyata dia idol, dari grup Wanna One - tapi udah bubar...yah) adalah cast yang paling muda. Doi bawa kamera kemana-mana dan suka foto-foto, sangat ingin skydiving (akhirnya terwujud), orangnya kesannya pendiem tapi ternyata gak juga. Dia mau aja diajak main-main dan banyol-banyolan sama dua orang cast lain yang lebih tua dari dia. Ideal type of younger brother.

Sudah mulai penasaran kah? Ayo-ayo mumpung lagi masa karantina begini, untuk menjaga pikiran tetap waras, mendingan nonton acara Traveler Season 2 ini. Badan kita boleh terpenjara di rumah, tapi mata dan pikiran bisa berkelana ke Argentina bersama para jejaka!

Tuesday, March 24, 2020

Review Film Door Lock

Door Lock adalah sebuah film remake dari sebuah film Spanyol keluaran tahun 2011 dengan judul Sleep Tight. Film Door Lock ini rilis di tahun 2018 dan dibintangi oleh aktris kawakan Gong Hyo Jin. Film ini bergenre thriller, sebuah film yang menjanjikan karena aktrisnya beliau yang sudah terkenal dengan drama-drama serinya yang selalu bagus.


It's a simple movie dan mungkin perempuan-perempuan yang tinggal di Korea lebih bisa memahami posisi si pemeran utama wanita di film ini. Jadi film ini menceritakan Kyung Min (Gong Hyo Jin) yang bekerja sebagai petugas bank dan tinggal di apartemen one room.  Dia merasa ada orang yang berusaha masuk ke kamar apartemennya karena penutup kunci otomatis pintu kamarnya dalam posisi terbuka. Ada satu malam ketika tiba-tiba pintunya ada yang gedor dan orang di luar tersebut mencoba membuka pintu (gagang pintunya digerak-gerakin terus, horor sih ini!).

Di Korea sepertinya banyak yah perempuan yang tinggal sendiri di apartemen. Gedung-gedung tinggi, lorong-lorong panjang, naik lift sendirian malam-malam. Kayaknya banyak juga deh kasus-kasus cewe-cewe diikuti sama orang sampai ke kamar apartemennya. Ada tuh kan satu video cctv yang kayak popular banget di media sosial. Kalau di Indonesia banyakan orang ngekos yah dan kalau kosan kan biasa antar penghuninya masih saling sapa saling kenal dan daerahnya biasanya ramai gak lorong-lorong panjang gelap.

Mencekam dari Awal

Yap film ini memberikan suasana mencekam dari awal dengan warna film yang gelap (bahkan gw sampai mesti naikin kecerahan layar komputer supaya bisa nonton dengan jelas, tapi tetap saja memang gelap). Buat yang gampang jantungan, hati-hati, suara latarnya itu loh yang bikin orang kagetan. 

Cerita-cerita begini kayaknya udah banyak sih diangkat jadi film, jadi sebenarnya gak ada yang baru-baru banget. Tapi kalau kamu cewe dan nonton film ini kayaknya lebih greget. Kenapa? Soalnya kita pasti pernah kan merasa takut kalau jalan pulang malam-malam, kayak takut ada yang ngikutin. Terus kadang parno sendiri kalau ada yang ngetuk pintu kamar malam-malam, apalagi kalau di Indo kamar kosan kan gak ada lubang pengintip di pintunya, jadi mau gak mau mesti buka jendela atau modal suara nanya. 

Di film ini kita diajak menerka-nerka siapa sih pelaku sebenarnya. Ada beberapa adegan yang menceritakan si pelaku itu seperti punya master key yang bisa buka pintu-pintu apartemen secara otomatis tanpa memasukkan kode. Yang bikin makin merinding adalah itu orang tinggal di dalam apertemennya cewe itu, pakai kamar mandinya terus tidur di ranjangnya........hiii

Ada yang Kurang

Film ini durasinya agak panjang tapi entah kenapa seperti ada yang kurang tapi apa yah. Secara akting pemeran-pemerannya sih gak ada yang perlu diragukan yah. Meyakinkan semua, bikin saya ikut-ikutan cemas nontonnya. 

Peran utamanya diceritakan sebagai seseorang yang introvert, pemalu, bukan orang yang vokal gitu, gampang ketakutan. Jadi apakah wajar yah ketika kita yang ada di posisi dia kita juga akan berakhir melakukan kesalahan-kesalahan yang sama dan akan selamban itu menghadapi situasi-situasi tersebut. 

Beberapa adegan juga ada yang kayak kurang masuk akal lah ya, terutama yang bagian dia menemukan tempat persembunyian si pelaku. Agak kurang gimana gitu.

Kasus-kasus stalker kadang suka dianggap remeh yah. Saya sih belum pernah harus berurusan dengan hal-hal demikian apalagi sampai perlu melaporkan ke polisi. Di sini tampak polisi awalnya tidak menganggap serius pengaduan pemeran utama yang bilang kalau ada orang yang berusaha masuk ke apartemennya. Alasannya yah karena gak ada bukti dan gak ada tanda pengrusakan baik di pintu maupun di kunci pintunya. Yah begitulah yah.... kayaknya memang polisi punya kriteria masing-masing mana kasus yang bisa langsung dilakukan penyidikan mana yang masih harus tunggu. 

Oh ya, kenapa gw bilang ada yang kurang dari film ini? Mungkin karena gw kerap membandingkan dengan peran Gong Hyo Jin di drama terakhirnya yang gw tonton, yaitu When Camellia Blooms. Mirip lah di situ ceritanya ada serial killer gitu yang tertarik sama dia, tapi di sana karakternya lebih bagus daripada di film Door Lock ini. Makanya sebagai perempuan gw lebih suka dia di film drama itu. 

Adegan yang Paling Bikin Merinding (Spoiler)

Adegan yang paling sukses bikin merinding adalah ketika si pemeran perempuan masang CCTV di kamar apartemennya. Jadi dia duduk di ranjang terus penasaran dia tonton isi video CCTV hari itu. Di video itu dia lihat pelaku membuka pintu kamarnya, lalu masuk berjalan ke arah ranjang, dan kemudian menunduk dan menyelinap di kolong ranjang........HIIIIIIII terka sendiri adegan selanjutnya, tonton sendiri aja.

Gak bisa kita pungkiri memang banyak orang-orang yang obsessed dan agak waras di dunia ini, yang berpikir kalau orang lain tuh bisa jadi propertinya mereka. Beberapa pelaku menganggap diperlakukan gak adil sama dunia atau dia merasa orang-orang gak memperhatikan dia karena dia orang kecil / miskin. Rasa sakit hati ini yang terkadang di beberapa orang memicu perilaku-perilaku gak sehat yang gak bisa dinalar pake logika. 

Jadi.....berhati-hatilah selalu yah. Waspada selalu. Terkadang di tempat yang kita rasa aman (contoh aja kamar kita sendiri) ternyata gak seaman itu he he he he.

Monday, March 23, 2020

Cerita Film Kim Ji Young Born 1982

Film Kim Ji Young Born 1982 sudah ada di Viu teman-teman! Sebelumnya gw sudah menonton film ini tapi subtitlenya kacau, akhirnya nonton lagi deh. Ini film hits banget di Korea Selatan, banyak menuai pro dan kontra. Film ini diangkat dari sebuah novel dengan judul yang sama, karangan Cho Nam Ju, yang sebelumnya juga banyak ditentang karena membahas isu-isu feminisme.

Yah sepertinya tidak perlu jauh-jauh menilai kehidupan di Korea Selatan, di bumi Indonesia tercinta ini kata-kata "perempuan itu tugasnya ngurus rumah, ngurus dapur, dan ngurus anak" masih kerap kali kita dengar. 

Deksripsi Kehidupan Perempuan Tanpa Banyak Drama

Film ini ibaratnya penelitian deskriptif, isinya deskripsi kehidupan perempuan, tanpa banyak drama dan konflik yang perlu dipecahkan. Jadi saat menonton film ini jangan mengharapkan ada sensasi naik roller coaster seperti lagi nonton film thriller atau action. Ceritanya mengalir saja, menceritakan bagaimana kehidupan sehari-hari Kim Ji Young yang diperankan oleh Jung Yu Mi serta interaksinya dengan suami (Gong Yoo), keluarganya, keluarga suaminya, dan orang-orang lain di sekitarnya. 

Adegan-adegan yang muncul di film ini mungkin bisa membuat kamu teringat dengan kejadian-kejadian dalam hidup kamu. Sangat realistis sekali digambarkan. Misalnya saat Kim Ji Young lagi duduk-duduk di taman, lalu ada sekelompok karyawan lagi mengobrol sambil minum kopi. Di sana ada seorang karyawan laki-laki berkata seperti ini "Enak yah jadi ibu rumah tangga, bisa santai-santai, tinggal ngandelin gaji suami aja". Kim Ji Young saat itu tidak sengaja mendengar, memang sih karyawan itu bukan maksud mengejek dia sebab ada banyak ibu-ibu lain yang juga sedang duduk-duduk di sana. Tapi Kim Ji Young saat itu seperti "tersentil" dan beranjak dari tempat dia duduk.

Kalau kamu sudah nonton trailer film ini, mungkin kamu ingat atau bahkan kamu yang sudah berkeluarga juga mengalaminya, interaksi dengan mertua. Yap, mertua adalah seseorang yang cukup "ditakuti" dan menjadi momok bagi perempuan ketika mau memulai hidup berkeluarga. Menikah itu bukan cuman mengikat kamu dan suamimu, tapi juga dengan keluarganya. Bagaimana pun juga ibu suamimu itu kan tetap "orang lain" dan kerap kali asing buat kamu. Suaminya Kim Ji Young adalah anak laki-laki satu-satunya (ada saudara perempuan) dan di Korea Selatan anak laki-laki masih jadi primadona di keluarga yang seakan-akan punya posisi yang lebih tinggi dari anak perempuan. Tidak jarang ketika menikah, ibu mertua model begitu menganggap bahwa perempuan yang menikahi anaknya seperti "merebut" anak laki-lakinya dari dia dan selalu merasa menantunya itu "really lucky to have his son."

Pada adegan dalam trailer tersebut diceritakan, Kim Ji Young harus membantu menyiapkan makanan (dari subuh) untuk keluarga suaminya karena saat itu sedang tahun baruan jadi semua anak-anak kumpul. Ibu mertua juga menyuruh Kim Ji Young untuk mencuci piring-piring kotor dan setumpuk alat masak. Saat Gong Yoo mau bantu, ibu mertua malah bilang "wah anak gw modern husband banget, enak banget punya suami kayak gitu" seakan-akan menganggap anaknya kebaikan banget ngerjain tugas istri. Lalu saat ada anak perempuannya datang, mau bantu-bantu malah disuruh istirahat karena katanya "Lu kan udah cape kerja di tempat mertua lu." Di sini lah lu akan mulai melihat Kim Ji Young yang berbeda.

Peran Perempuan bagi Perempuan Lain

Dalam film ini banyak sekali ditampilkan bagaimana peran perempuan bagi perempuan lain. Adegan kumpul-kumpul ibu-ibu yang anaknya satu sekolah dengan anak Kim Ji Young saja sudah pasti akrab dengan kehidupan ibu-ibu sehari-hari. Di sana mereka saling bercerita bagaimana masing-masing dari mereka sebelumnya sekolah tinggi dan punya karir yang mereka senangi. Ada satu ibu yang kuliah di universitas ternama di Seoul, temannya bercanda, kuliah tinggi-tinggi cuma buat ngajarin anaknya perkalian. Yah saling bercerita lah, melepas penat mengurus rumah.

Kim Ji Young ini dulunya juga wanita karir. Dia kuliah sastra Korea, tapi bekerja di perusahan marketing dan bercita-cita mau jadi penulis. Di tempat kerjanya juga dia berhadapan dengan diskriminasi gender seperti misalnya: susah dapat kenaikan jabatan, tidak diikutsertakan dalam tim karena ditakutkan akan cuti lama untuk hamil dan melahirkan. Bahkan salah satu karyawan perempuan yang senior di sana, masih kena bully soal gender oleh karyawan lain yang laki-laki. Diceritakan anak team leader perempuan itu sudah  masuk SMA dan dari kecil karena dia kerja anaknya diurus sama mamanya. Hal ini lalu ditanggapi oleh karyawan pria: "Wah kalau SMA lagi badung-badungnya. Anak yang gak diurus sendiri ama mamanya biasanya jadi pembangkang loh. Siapa yang peduli kalau lu sukses tapi anak lu jadi begajulan." Lalu apakah team leader perempuan itu lantas mundur dari kerjaannya? No no no...di film ini diceritakan malah dia buka perusahaan baru di mana dia yang jadi bosnya (karena di perusahaan lama jabatan dia gak naik-naik...lagi-lagi karena dia perempuan). Dia kemudian juga menawarkan Kim Ji Young untuk kembali bekerja di perusahaan barunya tersebut.

Cerita lain yang berkesan di film ini adalah ketika Kim Ji Young masih remaja, lalu di atas bus ada satu anak laki-laki sepertinya stalkernya dia. Di atas bus itu dia ketakutan sekali tapi gak bisa ngomong atau teriak karena kan laki-lakinya juga gak ngapa-ngapain. Ada seorang ibu yang duduk di hadapan Kim Ji Young, dia memperhatikan gerak geriknya kok kayak gelisah, dia pun sempat bertanya pada Ji Young "Lu kenapa, baik-baik aja?" Akhirnya Ji Young memberi kode ke perempuan itu untuk meminjam telepon genggamnya. Menggunakan telepon genggam itu Ji Young mengetik pesan buat bapaknya lekas jemput di halte bus. Akhirnya tiba di perhentian bus, Ji Young turun, laki-laki itu pun mengikuti dia dan sudah manggil dia untuk berhenti. Tidak lama bus berhenti lagi dan ibu-ibu yang tadi kasih pinjam hpnya itu turun manggil-manggil Ji Young, dia bilang ada barang ketinggalan (mungkin dia baca pesannya Ji Young ke bapaknya tadi). Laki-laki itu pun kabur. Di adegan itu gw merasa yah di saat perempuan susah itu terkadang yang bisa mengerti yah kita yang sama-sama perempuan. Kita harus saling peduli dan menolong.

Sebab kelanjutan adegan itu, bapaknya Ji Young datang dan mendengar ceritanya langsung dari Ji Young. Bukan malah emosi sama cowo yang ngikutin anaknya, malah dia nyalahin anaknya "Lu jangan pake rok pendek, jangan senyum-senyum sembarangan, kalau sampai kejadian apa-apa berarti salah lu-nya gak bisa menghindar." Hadeuh.

Isu Kesehatan Mental

Film ini juga mengangkat isu kesehatan mental. Di awal-awal film kita lihat Gong Yoo lagi ke psikiater sambil menunjukkan sebuah video ke dokter. Gw pikir paling masalahnya si Kim Ji Young depresi atau self harm gitu yah. Tapi ternyata yang tampil dalam film ini adalah dissociative identity disorder atau sering disebut multiple personality / kepribadian ganda. Nanti akan ditunjukkan bagaimana Ji Young akan bicara selayaknya orang lain, terutama dalam situasi di bawah tekanan. Kim Ji Young mulai berbicara seperti neneknya yang sudah mati (di adegan itu dia panggil ibunya sendiri dengan nama langsung dan menasehati ibunya untuk jangan terus berkorban buat orang lain, uda cukup ngorbanin masa muda dan cita-cita lu buat ngidupin sodara2 cowo lu. sedih sih ini), lalu bahkan menjelma jadi ibunya sendiri saat main sama anaknya (ini yang divideokan oleh Gong Yoo), dan jadi temennya yang udah meninggal. Setiap kali dia menjelma jadi orang lain itu Ji Young gak sadar dan kemudian akan lupa sama hal-hal yang dia kerjakan saat dia sedang dalam identitas yang lain. 

Kamu bisa lihat di film ini gimana perkembangan Kim Ji Young dari awalnya yang passionate dengan kerjaan, punya cita-cita, kemudian jadi ibu rumah tangga, tuntutan dari mertua untuk jadi istri yang ideal, keinginan untuk kembali bekerja tapi dia gak yakin dengan suaminya benar-benar setuju atau hanya manis di depan doang, sampai akhirnya suaminya nyadarin kalau dia sakit. Di awal hingga tengah film itu kita disuguhkan dengan Kim Ji Young yang macam empty shell, kayak bunga layu, pucet, begitu-begitu aja dengan rutinitasnya sehari-hari. 

Gong Yoo digambarkan seperti suami ideal yang sayang sama istrinya dan setidaknya dia yang pertama menyadari kalau istrinya sakit. Dari awal dia sudah sering menanyakan "Lu baik-baik saja?", berulang kali sih sepertinya dia khawatir dengan kondisi istrinya. Ada satu kali Ji Young curhat, "Gw kayak gampang marah dan kesel sama semua hal akhir-akhir ini" yang kemudian ditanggapi suami, "Gak itu gak aneh kok, wajar klo orang marah." 

Tapi di beberapa adegan pun digambarkan Gong Yoo sebagai anak yang gak bisa lepas juga dari kendali mamanya, gak bisa juga dia nentang mamanya untuk membela istrinya (yaiya lah yah), dan hal itu wajar sekali. Kebayang kan gimana si Gong Yoo harus menghadapi mamanya yang begitu dan ngadepin istrinya yang lagi butuh bantuan. Ada saat-saat tertentu juga, yang mana mungkin karena pengaruh teman-teman kerjanya yang mostly laki-laki, dia sempat bilang waktu mau ambil cuti "paternal leave": "Ya gw cuti aja paternal leave, biar kalau lu mau kerja, gw bisa istirahat di rumah jaga anak". Di situ Ji Young langsung nyamber "Jaga anak itu bukan istirahat."

Setidaknya film ini berakhir pada Ji Young yang ke psikater dan mulai konseling, memulai karir baru, dan suaminya yang cuti dan gantian mengurus anak sementara waktu. Paling tidak film ini menampilkan sisi lain lah, bahwa bisa loh wanita yang kerja, pria yang ngurus rumah tangga. Gak saklek tuh wanita yang nyuci piring, nyuci baju, ngepel nyapu, sementara prianya di rumah tinggal leyeh-leyeh karena sudah kerja di kantor dan menghasilkan uang. Di film ini Gong Yoo ada bantu-bantu ngurus anak sedikit-sedikit, walaupun yah mostly tetap Ji Young yang kerja. Wajar sih film ini dapat kritik pedas dari laki-laki di Korea Selatan, mungkin di sana modelnya cowo itu yah seperti di gambaran film ini, lebih tinggi kedudukannya daripada perempuan. Makanya ketika ditampilkan hal yang sebaliknya jadi murka lah mereka. 

Film ini betul-betul hanya bercerita, penonton boleh menilai apa saja. Film ini tidak menghakimi siapapun dan apa yang ditampilkan dalam film ini adalah sesuatu yang umum kita temukan di kehidupan sehari-hari. Perempuan yang kalau berkarir kemudian tidak menikah disebut perawan tua. Perempuan yang karirnya bagus dianggap tidak mampu mengurus keluarga dengan baik. Perempuan yang menikahi anak laki-lakinya dianggap sebagai "perebut" dan saingan sama mertua. Perempuan yang peluang karirnya dibatasi sama "nanti kan mesti hamil dan lahiran".

Karakter Favorit dan Adegan Favorit

Karakter favorit gw adalah mamanya Kim Ji Young. Dia kelihatan sekali berusaha menerapkan kalau anak laki-laki sama perempuan tuh sama. Hal ini nurun ke anak pertamanya (kakak perempuan Kim Ji Young) yang sepertinya rada tomboy dan gak mau disuruh-suruh ngerjain kerjaan rumah tangga doang. Mamanya Kim Ji Young nih marah besar sama suaminya pas tahu kalau suaminya pulang bawa suplemen satu dus cuma buat anak laki-lakinya. Dia bilang "Emangnya anak perempuan gak bisa sakit?" Karakter favorit lain adalah kakak perempuannya Kim Ji Young, dia gokil sih hahahaha nonton aja sendiri deh. Dari kecil aja uda savage cara ngomongnya.

Adegan favorit gw adalah saat Ji Young kecil ngobrol sama mamanya. Mamanya Ji Young bilang dia dulu yang paling pintar di antara saudara-saudaranya (laki-laki) dan dia bercita-cita jadi guru. Tapi dia mesti kerja jadi buruh jahit di pabrik buat bisa nyekolahin tinggi saudara-saudaranya. Terus Ji Young tanya "Terus kenapa mama gak jadi guru aja sekarang?" Mamanya jawab, "Karena sekarang uda punya anak, jadi harus ngurus kalian." Jawab Ji Young "Jadi mama gak bisa jadi guru karena aku?"

Banyak teman-teman perempuan di luar sana yang menyerukan kesetaraan gender, tapi kemudian mendapatkan serangan dari laki-laki dan bahkan sama sesama perempuan (ini yang gw gak habis pikir sih). "Kalau ganti galon atau ganti tabung gas jangan suruh laki-laki kalau mau disetarakan" atau "Yah kalau kompetensinya beda masa mau sama gajinya" atau "Kalau perempuannya cuti hamil laki-laki juga dong harusnya" .......hmmmmm kalau semuanya dibalik gimana "Kalau gitu situ yang ngangkang di tempat tidur terus ngeden keluarin bayi 3 kg dari kemaluannya" atau "Kalau gitu situ yang nyuci, ngepel, gosok, nyikat kamar mandi, belanja ke pasar". Debat yang gak akan ada habisnya.

Kalau menurut saya sih laki-laki dan perempuan itu tugasnya saling melengkapi, tidak ada yang superior tidak ada yang inferior. Ada hal-hal yang bisa dikerjakan oleh perempuan, tapi tidak menutup kemungkinan laki-laki juga boleh kok handal mengerjakannya. Begitu juga sebaliknya. Hargailah setiap orang apapun pekerjaannya. Semua pekerjaan itu pasti ada capeknya, orang nunggu aja capek kok. Ya gak? Semoga suatu hari nanti gak ada lagi kalimat "Kamu seharusnya terlahir sebagai seorang laki-laki."

Sunday, March 22, 2020

Vaksin Corona Virus Covid-19 Sudah Ditemukan?



Setelah beberapa bulan gak menulis di blog ini, entah kenapa gatel banget rasanya kalau gak komen soal komentar-komentar orang di Line Today. Siapa sangka tahun 2020 ini diisi dengan berbagai bencana dari mulai banjir sampai dengan pandemi Covid-19. 

Masyarakat Indonesia yang budiman, ternyata masih ada yang kurang paham mengenai vaksin. Padahal vaksinasi itu sudah ada programnya loh di Indonesia, yakni Program Imunisasi Dasar Lengkap, gratis pula. Jangan mentang-mentang gratis terus jadi gak peduli apa yang disuntik atau ditetesin ke dalam tubuh kita. 

Nah, banyak orang-orang di atas itu berkomentar "Kenapa gak diuji coba ke orang-orang yang sudah positif saja?" Begini pemirsa, tujuan vaksin pada hakikatnya adalah untuk mencegah suatu penyakit. Kalau kata netizen lain "vaksin itu untuk mencegah, bukan untuk mengobati". Ya betul itu. Vaksin itu bisa berisikan:
  • Kuman (virus atau bakteri) yang dilemahkan (live-attenuated)
  • Kuman yang tidak aktif aka sudah keok dia
  • Sebagian struktur kuman, dipretelin dah tuh kuman dijadikan vaksin
  • Toxoid - menyerupai toksin (kayak racun gitu deh) yang diproduksi biasanya oleh bakteri
Vaksin itu diberikan supaya terjadi imunisasi, yakni proses pembentukan kekebalan tubuh terhadap suatu penyakit. Nah pemberian vaksin itu adalah salah satu bentuk imunisasi aktif. Jadi dikasih vaksin supaya tubuh membentuk kekebalan tubuh (sebut aja antibodi lah) secara mandiri yang spesifik terhadap kuman / toksoid yang terkandung dalam vaksin tersebut. Ada lagi namanya imunisasi pasif, nah ini yang dimasukin tuh biasanya imunoglobulin (sebut juga antibodi lah) langsung, jadi kayak nyewa tentara dari luar, biasanya sifatnya hanya sementara (namanya juga nyewa). Pemberian imunisasi pasif ini biasanya disertai juga pemberian vaksin sebagai imunisasi aktif, jadi sambil nunggu kekebalan tubuh sendiri berespon sempurna (butuh waktu bervariasi, ada yang 1 minggu, 2 minggu, dsb) dari pemberian vaksin, ada tentara tambahan yang melindungi dari penyakit di periode itu. 

Nah di komentar ini, beberapa netizen yang lumayan paham tentang vaksin jadi emosi dengan komentar "kenapa gak ambil sampel atau teliti dari pasien yang sudah ada?" Kembali lagi, vaksin itu tujuannya untuk mencegah seseorang untuk terkena suatu penyakit atau bisa juga tetap terinfeksi tapi gak menjadi sakit berat sampe modar meninggal. Vaksin itu yah prioritasnya diberikan ke orang sehat. Kenapa? Karena orang sehat yang diharapkan memberi respon pembentukan kekebalan tubuh yang optimal terhadap vaksin yang diberikan. Itu kenapa kalau Anda baca kontraindikasi vaksin ada yang tulisannya: gak boleh kalau lagi demam, kejang, penyakit akut. Vaksin yang live attenuated kontraindikasi diberikan ke pasien yang punya penyakit yang buat imunitas tubuhnya jadi lemah, pasien yang terapi imunosupresan (misalnya abis transplantasi organ), atau pasien-pasien dengan penyakit berat. Yah namanya juga vaksinnya isinya kuman yang dilemahkan, kalau di orang sehat akan timbul respon imun yang bener, kalau dimasukin ke orang sakit (yang imunitasnya lemah gak bisa respon bener) kuman yang biarpun udah lemah ini bisa nimbulin penyakit yang sesungguhnya di mereka.  

Oke setelah kita mengerti apa itu vaksin, mari kita lanjut ke bahasan berikutnya. Apakah vaksin corona virus aka SARS-CoV-2 si penyebab penyakit Covid-19 sudah ditemukan? Jawabannya adalah iya uda, tapi masih diuji coba. Tahu gak berapa lama waktu yang dibutuhkan sampai sebuah vaksin bisa direlease ke publik dan diklaim sebagai vaksin suatu penyakit. Bertahun-tahun ciiin. Itu vaksin ye mesti di tes bertahap, bertingkat dengan sampel yang banyak. Gunanya apa sih tes tes mulu gak ada abisnya, buruan aja sih udah gak sabar niii. Yailah, gunanya yah biar yakin kalau vaksin itu EFEKTIF dan AMAN untuk diberikan ke manusia. Bukan cuman 1 manusia tapi ke semua manusia yang akan mendapatkan vaksin itu. Eh gw jadi keingetan si akar bajakah....kemana tuh dia?

Begini gambaran kasarnya, sekarang ini (saat tulisan ini dibuat) ada 3 negara yang mengumumkan secara resmi telah memulai uji coba vaksin untuk Covid-19, yakni negara China, Amerika Serikat, dan juga United Kingdom. Uji coba ini yang dimuat di media adalah yang disuntikkan ke manusia langsung. Tentunya setelah disuntikkan subjek (apa subyek sih) akan diamati, yah biasanya dicek respon imunitas spesifiknya terhadap si virus, bisa per hari atau bisa juga di hari ke sekian. Lalu dicatat juga reaksi apa saja yang dirasakan atau muncul pada pasien, terkait efek samping. Apakah di akhir pengamatan ditemukan peningkatan antibodi yang sesuai yang diharapkan mampu melindungi dia dari infeksi Sars-cov-2 benerannya yang dari luar? Berapa hari sih yang dibutuhkan sampai terbentuk antibodi yang cukup? Dan masih banyak pertanyaan-pertanyaan lain yang harus dijawab dari penelitian itu. Itu aja baru di satu orang, bayangkan berapa banyak orang yang harus diuji coba, sampai masuk kategori vaksin ini layak diberikan ke semua orang. 

Manusia kan beda-beda, jadi subjek penelitian juga harus punya karakteristik yang bisa mewakili seluruh populasi. Belum tentu sama responnya, padahal harusnya kalau memang sudah dijual - dipasarkan, itu vaksin harus bisa menimbulkan respon imunitas yang "sama" di semua orang (yang walaupun karakteristik orangnya berbeda). Repot dan gak sesimpel yang netizen bayangkan. Gak semudah nyeduh popmie instan nunggu 3 menit udah jadi. Gak semudah akar bajakah yang langsung laris manis.....oops

Jadi vaksin buat Covid-19 sudah ditemukan belum? Lah nanya lagi, kan dibilang udah ada yang nemuin tapi masih diteliti layak gak diberikan buat manusia, efektif gak buat semua orang kebal terhadap covid-19, dan aman gak diberikan ke semua orang, nah itu yang masih belum tahu. Pun kalau sudah ada, harus semua orang sehat divaksin atau paling gak 90% orang divaksin biar suatu daerah terlindungi dan bisa punya herd immunity yakni ikut melindungi teman-teman lain yang gak bisa divaksin. Virus itu kan bisa bereplikasi hanya jika di dalam sel inangnya (dalam hal ini sel tubuh manusia), nah kalau sebagian besar manusianya uda kebal sama ini virus, yah pada keok virusnya gak bisa idup di mana-mana lagi. Jadi gak mustahil kok kalau suatu saat di daerah tertentu penyakit ini punah - hilang sepenuhnya karena pemberian vaksin di orang-orang yang sehat. Yah contoh aja di Amerika Serikat sana gondongan (mumps), campak, dan rubella uda kagak ada tuh. Mungkin bisa gempar kalau sampai menemukan 1 kasus aja di sana. 

Nah susahnya di Indonesia, biarpun vaksin gratis (contoh vaksin campak), nyatanya kasus campak masih ada di Indonesia. Kenapa? Yah cakupannya gak merata, banyak alasannya: masih ada orang yang gak punya transportasi untuk menjangkau fasilitas kesehatan (sedih), masih ada orang yang tidak mengerti apa itu vaksin dan pentingnya vaksin, dan masih ada kaum anti vaksin yang menolak pemberian vaksin karena berbagai alasan yang kadang-kadang tak masuk logika saya (ini yang susah). Yah masih jauh lah yah ini, toh vaksinnya belum dijual bebas. Masih ada cukup waktu buat pikir-pikir "Nanti gw mau divaksin Covid-19 gak yah?"

Nah ini komentar yang terakhir saya tangkap dari diskusi di bawah berita Line Today mengenai vaksin corona virus. Silahkan Anda-Anda saja yang komentar.