Friday, August 23, 2019

The Witch : Part 1 The Subversion Review


Film dengan tema manusia mutan hasil percobaan dengan kekuatan super mungkin sudah sering dibuat oleh Hollywood. Tapi untuk Asia sendiri, gila film The Witch ini menurut gw yang terbaik deh. Tema cerita yang terkesan biasa kalau di film Barat dibuat sedemikian rupa dengan bumbu-bumbu drama dan akting memukau aktor-aktor Korea ternama. Film yang disutradarai oleh sutradara Park Hoon Jung ini rilis di tahun 2018. Film The Witch : Part 1 The Subversion mendapat rating 7/10 dari IMDB dan 85% dari Rotten Tomatoes.

Film The Witch : Part 1 The Subversion bercerita tentang seorang anak perempuan bernama Goo Ja Yoon yang diperankan oleh aktris Kim Da Mi. Entah kenapa di film ini dengan gaya rambutnya yang pendek itu bikin berkali-kali gw mengira dia adalah Kim Go Eun yang main di drama Goblin itu. Si Kim Da Mi ini meranin siswi SMA super pintar dan berprestasi. Dia mendadak jadi terkenal karena tampil di acara pencarian bakat di televisi dengan trik "magic" nerbang-nerbangin microphone. Setelah itu mulai banyak orang-orang yang nyari dia karena "kekuatannya" itu.

Di awal film ini kita lihat ada anak-anak kecil yang dibantai-bantai oleh sekelompok orang berbaju hitam. Nah ternyata Kim Da Mi itu salah satu dari anak-anak percobaan tersebut yang berhasil melarikan diri. Kim Da Mi merupakan salah satu hasil percobaan yang berhasil dan termasuk yang paling hebat kekuatannya dibandingkan anak-anak lain. Tapi karena efek percobaan itu, tubuh Kim Da Mi lama-lama rusak dan dia butuh obat yang dibuat oleh kelompok orang yang menciptakan dia agar bisa bertahan hidup.

Awalnya kita dibuat berpikir kalau Kim Da Mi ini amnesia, sehingga dia gak punya ingatan masa kecil. Tapi, tentu tidak.......hahaha pokoknya nonton dulu, di situ gregetnya. Selain plot cerita yang menarik, maju mundur tapi gak bikin bingung, unsur laga di film ini juga seru banget. Efeknya mantap, soundnya oke, sadis-sadis pembunuhannya juga keren banget lah (walaupun ada beberapa adegan kena sensor kalau di Viu).

Film ini menang banyak karena beberapa hal berikut:

  1. Akting Kim Da Mi yang gila banget. Bisa keliatan sangat kayak anak SMA polos padahal umur pemerannya 24 tahun. Di adegan lain bisa kayak psikopat pembunuh yang dengan muka berlumuran darah bikin bulu kuduk berdiri. Gila banget lah pokoknya.
  2. Akting semua aktor lainnya yang gak kalah bagus
  3. Akting laga yang presisi, penempatan akurat, dan bikin merinding
  4. Durasi filmnya panjang, tapi memang harus segitu untuk bisa menceritakan peran utama yang hidupnya memang berlibet banget. Tapi durasi 2 jam lebih gak berasa banget, apalagi pas sudah pertengahan ke akhir film
Saya merekomendasikan film ini buat kamu yang suka genre film action thriller yang rada-rada sadis tapi pengen yang masih ada plot cerita yang bagus bukan cuma sekedar bacok-bacokan. Film ini bisa kamu tonton di aplikasi Viu dengan subtitle yang oke pastinya. Oh ya, karena ini baru part 1, di akhir film endingnya ada kelanjutannya buat part berikutnya dengan kemunculan tokoh baru. Makin penasaran bagaimana kelanjutan hidupnya Goo Ja Yoon di sekuelnya nanti. Yuk nonton dulu part 1 film The Witch ini!

Thursday, August 22, 2019

Jadikan Asuransi Pendidikan Prioritas Keluarga Anda

Hanya sedikit orang yang masih beranggapan bahwa tanpa bersekolah tinggi pun seseorang mampu meraih suksesnya. Di jaman milenial ini tidak dapat dipungkiri, orang dengan pendidikan tinggi memiliki kesempatan lebih besar untuk memperoleh pekerjaan yang baik dan peluang sukses lebih besar. Pendidikan merupakan salah satu investasi jangka panjang bagi masa depan anak dan sudah seharusnya menjadi prioritas dalam keluarga. Ketika anak kita lahir, pendidikan pasti sudah menjadi kebutuhan dasar selain dari pangan, sandang, dan papan. Perencanaan dana pendidikan yang baik perlu dilakukan sejak dini.

Pendidikan yang bermutu tinggi tentunya tidaklah murah. Sekolah dengan sistem pengajaran yang baik dan fasilitas yang lengkap harganya pasti relatif mahal. Sama halnya seperti harga properti, semakin lama harga pendidikan pun semakin meningkat dan hampir tidak pernah turun. Sebut saja salah satu jurusan favorit misalnya kedokteran, orang tua harus merogoh kocek puluhan juta bahkan ratusan juta rupiah untuk menempatkan anak di universitas ternama.

Pendidikan yang tinggi memakan waktu yang lama. Hitung saja 2 tahun di taman kanak-kanak, 6 tahun di sekolah dasar, 3 tahun di sekolah menengah pertama, 3 tahun sekolah menengah atas, kuliah S1 4 tahun, belum lagi kalau mau tambah sekolah S2 1-2 tahun lagi. Sekitar 19-20 tahun dibutuhkan untuk bisa menamatkan itu semua. Kalau mau dihitung biaya yang dikeluarkan, pastinya tidak sedikit. Belum lagi kebutuhan anak selama pendidikan di luar uang pangkal dan iuran bulanan atau semesteran seperti misalnya uang seragam, buku, study tour, dan lain sebagainya. Mulai pusing? Ya, salah perhitungan bisa saja membuat Anda berhutang sana sini untuk mampu menyekolahkan anak.

Asuransi Pendidikan vs Tabungan Pendidikan

Selain asuransi jiwa dan asuransi kesehatan, ada yang dinamakan asuransi pendidikan. Sebagian orang mungkin belum begitu mengenal asuransi pendidikan. Apa bedanya dengan tabungan pendidikan dan investasi pendidikan lainnya? Asuransi pendidikan merupakan salah satu bentuk perlindungan dana pendidikan untuk anak. Asuransi pendidikan menawarkan uang pertanggungan dengan nominal yang pasti apabila terjadi risiko seperti kematian pada tertanggung. Sebagian besar asuransi pendidikan sekarang ini merupakan kombinasi dengan tabungan sehingga Anda juga dapat melakukan investasi dan memperoleh keuntungan.

Pada tabungan pendidikan, sebagai pencari nafkah Anda harus berkontribusi secara teratur untuk mencapai total dana tertentu sehingga mampu membiayai kebutuhan pendidikan anak. Setiap bulan kita harus menabung dengan nominal minimal dan ada jangka waktu tertentu sampai dana di tabungan bisa dicairkan. Dana di tabungan tersebut mendapatkan bunga dengan jumlah tetap dan dari bunga tersebut Anda mendapatkan keuntungan. Tabungan pendidikan umumnya memiliki jangka waktu yang lebih pendek daripada asuransi pendidikan. Dana Anda di tabungan pendidikan dijamin oleh bank, nominalnya tidak akan pernah berkurang, risikonya lebih kecil, namun keuntungan yang diperoleh tidak dapat bertambah karena bunganya tetap.

Perbedaan mendasar tabungan pendidikan dengan asuransi pendidikan adalah apabila sesuatu yang tidak diinginkan terjadi pada si pencari nafkah, tidak ada penggantian tambahan yang diberikan oleh pihak bank. Nasabah hanya memperoleh sejumlah dana yang sudah ada di tabungan tersebut. Pada saat itu mungkin saja nominal di tabungan tersebut belum cukup untuk mendanai pendidikan anak Anda. Pada kondisi seperti itulah, asuransi pendidikan memiliki keunggulan dibandingkan tabungan pendidikan. Asuransi pendidikan memberikan manfaat dengan menjamin sejumlah uang dengan nilai yang berkisar antara 100-200% dari uang pertanggungan yang diperuntukkan dana pendidikan anak.

Asuransi pendidikan merupakan suatu produk yang ditawarkan oleh perusahaan asuransi. Dengan membeli asuransi pendidikan, Anda juga diharuskan menyisihkan pendapatan dalam nominal untuk membayar premi dalam jangka waktu yang telah disepakati. Asuransi pendidikan memberikan perlindungan (proteksi) jika ada risiko tertentu di kemudian hari. Sebagai orang tua mungkin saja suatu hari nanti Anda kehilangan kemampuan Anda untuk bekerja secara produktif di saat anak Anda masih sepenuhnya bergantung pada pendanaan dari Anda. Tentunya pada saat itu Anda berharap ada dana tambahan yang sudah dipersiapkan untuk membantu membiayai pendidikan anak.

Asuransi pendidikan dengan kombinasi investasi di dalamnya dapat memberikan keuntungan ataupun kerugian tergantung dari kondisi pasar. Sebagian dana di asuransi pendidikan tersebut dapat Anda pilih untuk diinvestasikan ke dalam beberapa instrumen pasar modal seperti saham, obligasi, atau ekuitas. Dari investasi tersebut bila Anda bermain dengan baik akan diperoleh untung yang jauh lebih besar dibandingkan bunga di tabungan pendidikan. Oleh karena itu Anda juga harus belajar lebih lanjut mengenai investasi dengan instrumen-instrumen tersebut agar tidak dirugikan setelah membeli suatu asuransi pendidikan.

Asuransi pendidikan secara garis besar merupakan asuransi jiwa berjangka yang dikombinasi dengan tabungan. Asuransi jiwa pada asuransi pendidikan memberikan proteksi pada pencari nafkah di keluarga, bisa ayah atau ibu. Sehingga bila tiba-tiba tertanggung pada asuransi sakit, cacat hingga tidak mampu lagi bekerja atau meninggal sehingga tidak mampu lagi membiayai, maka dana dapat dicairkan atau uang pertanggungan akan diberikan pada ahli warisnya sesuai perjanjian pada polis asuransi Anda di awal.

Manfaat yang Ditawarkan Asuransi Pendidikan

Ada beberapa manfaat yang ditawarkan asuransi pendidikan antara lain menjadi salah satu metode pengamanan keuangan yang baik. Dengan membayar premi setiap bulan/ tahun dengan jumlah yang tetap berarti Anda belajar untuk menyisihkan uang dan menabung. Uang yang diperuntukkan dana pendidikan anak akan lebih aman dan tidak diutak-atik untuk keperluan lainnya yang tidak begitu penting, sebut saja untuk jalan-jalan atau rekreasi. Dengan begitu uang untuk dana pendidikan anak lebih aman dari kemungkinan habis terpakai untuk kebutuhan-kebutuhan lainnya. 

Sektor pendidikan merupakan sektor yang mengalami inflasi setiap tahun. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik di tahun 2017, uang kuliah menyumbang inflasi sebesar 0,04% dan uang sekolah SMP atau SMA sebesar 0,01%. Jadi dalam beberapa tahun ke depan ketika anak Anda sudah mau masuk sekolah tinggi ataupun kuliah, harga yang harus dibayarkan pasti mengalami kenaikan berkali-kali lipat. Mampukah Anda pada saat itu mencukupi kebutuhan buah hati Anda untuk bisa masuk ke sekolah yang diinginkannya? Asuransi pendidikan merupakan salah satu modal Anda untuk hal itu.

Manfaat lain dari asuransi pendidikan adalah memberikan rasa tenang dan aman. Apabila suatu waktu terjadi kejadian yang tidak diharapkan, anak sudah dibekali dengan dana yang cukup untuk bersekolah. Manfaat yang tidak kalah penting adalah asuransi pendidikan bisa menjadi media berinvestasi. Bila Anda mempunyai keinginan untuk belajar melakukan investasi, melalui asuransi pendidikan tertentu Anda bisa mendapatkan keuntungan yang berlipat ganda.

Memilih Jenis Asuransi Pendidikan yang Tepat

Anda harus memilih jenis asuransi pendidikan yang tepat karena masing-masing asuransi memiliki besaran premi, masa premi yang harus dibayar, dan metode pembayaran premi yang berbeda-beda. Sebaiknya Anda menyesuaikan produk asuransi pendidikan yang dipilih dengan pendapatan dan kemampuan finansial Anda dan pasangan.

Asuransi Sequis yang sudah sekitar 35 tahun bergerak dalam bidang asuransi menyediakan berbagai macam produk asuransi termasuk asuransi pendidikan. Perlu Anda ketahui bahwa Sequis adalah perusahaan asuransi yang sudah terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Sekarang ini ada 5 jenis produk asuransi pendidikan yang ditawarkan oleh Sequis. Tiap jenis asuransi pendidikan tersebut menawarkan premi yang berbeda, masa pembayaran premi yang berkisar antara 3-15 tahun dan masa pertanggungan yang paling lama 18 tahun.

Asuransi pendidikan jenis TelePro Beasiswa Berjangka yang ditawarkan oleh Sequis memberikan dana pendidikan yang diberikan secara bertahap sesuai jadwal dengan besar 150% dari uang pertanggungan. Masa pembayaran premi hanya 8 tahun, namun masa perlindungan yang diberikan mencapai 18 tahun ke depan. Asuransi pendidikan dari Sequis juga menawarkan metode waktu pembayaran yang fleksibel, ada yang bulanan, ada yang setiap 3 bulan, setiap 6 bulan, bahkan tahunan seperti pada produk Sequis EduPlan. Jenis mata uang yang digunakan untuk membayar premi juga perlu dipertimbangkan apabila ada rencana menyekolahkan anak di luar negri. Asuransi Sequis Global EduPlan menggunakan mata uang dollar Amerika Serikat untuk pembayaran premi.

Masa pertanggungan asuransi pendidikan yang bervariasi dapat Anda sesuaikan dengan kebutuhan Anda. Namun, perlu Anda ingat kembali masa pembayaran premi asuransi pendidikan cukup panjang sehingga Anda harus memastikan mampu membayar premi hingga selesai dan tidak tersendat di tengah jalan.

Kesimpulan

Saat mulai berkeluarga ingatlah bahwa ada kebutuhan pendidikan bagi anak-anak Anda. Rencanakan secara matang, mungkin asuransi pendidikan bisa menjadi salah satu prioritas Anda di kemudian hari. Asuransi pendidikan merupakan suatu bentuk investasi jangka panjang. Dengan demikian Anda harus berkomitmen dan memastikan diri mampu membayar premi sesuai perjanjian agar mendapatkan keuntungan yang maksimal.

Membaca isi polis asuransi dengan teliti dan mengerti secara baik seluruh isi polis tersebut merupakan hal yang dasar sebelum memilih suatu produk asuransi. Bila masih ada hal yang tidak Anda mengerti sebaiknya tanyakan lebih lanjut agar tidak menyesal di kemudian hari apabila ternyata dana yang Anda peroleh tidak sesuai dengan yang diharapkan. Memperoleh second opinion juga diperlukan bila Anda masih merasa ragu dengan pilihan Anda. Setiap perusahaan asuransi tentu mengklaim bahwa produknya merupakan produk terbaik untuk Anda, namun kembali lagi ke diri masing-masing, sesuaikanlah dengan kemampuan, kebutuhan dan target Anda sendiri.

Friday, August 16, 2019

The Accidental Detective 2: In Action REVIEW

Review film lagi. Ini temanya lagi ngereview film-film yang ada di aplikasi VIU. Kenapa viu? aplikasinya praktis, gak berbayar selain kuota, tapi kalau pakai wifi yah gratis hehehe. Terjemahan baik bahasa Ingris dan Indonesia keduanya bagus dan enak dibacanya. Bisa dibuka di smartphone, tablet, maupun laptop. Filmnya juga lumayan lengkap yah dari mulai drama Korea, China, Thailand, Indonesia, film-film, dan juga variety show.

Kali ini mau mengulas film The Accidental Detective 2: In Action, sebuah film karya sutradara Lee On Hee yang keluar di tahun 2018. Film bertema detektif/ polisi dengan selipan-selipan komedi memang kagak pernah salah lah. Film ini sekuel dari The Accidental Detective yang keluar di tahun 2015. The Accidental Detective 2 dibintangi oleh Kwon Sang Woo, Sung Dong Il, dan juga bapak Lee Kwang Soo, yang seperti biasa biarpun perannya kocak tapi krusial di film ini. Melanjutkan cerita sebelumnya Dae Man (Kwon Sang Woo) dan Tae Soo (Sung Dong Il) meninggalkan bisnis dan pekerjaan mereka sebelumnya untuk membuka bisnis detektif swasta. Tapi bisnis detektif swasta ini lesu gitu awalnya, kasus yang masuk cuma kasus-kasus mudah dan sepele. Sampai suatu hari, mereka si Dae Man lagi di kantor polisi, trus nguping ada ibu hamil melas-melas ke polisi minta kasus suaminya yang meninggal diselidiki ulang. Dae Man melihat ini sebagai peluang bisnis, sehingga langsung kasih kartu nama mereka ke ibu hamil itu.

Gak lama kemudian ibu hamil itu beneran mendatangi kantor mereka, menceritakan kisah kematian suaminya yang menurut dia aneh. Ceritanya suaminya ketabrak kereta malam-malam, pas dia keluar mau beliin makanan buat istrinya yang ngidam. Kasus ini disimpulkan sebagai bunuh diri oleh polisi. Tapi buat istrinya, suaminya gak punya motif apapun untuk bunuh diri. Dae Man dan Tae Soo mulai menyelidiki kasus ini. Dari sanalah mereka menemukan banyak kejanggalan-kejanggalan dan menemukan banyak orang yang juga meninggal "seperti bunuh diri" yang memiliki keterkaitan dengan suami ibu hamil tersebut.

Selain sebagai detektif, di film ini juga diceritakan secuplek kehidupan berkeluarga baik Dae Man maupun Tae Soo. Bahkan ada satu adegan, Dae Man yang saat itu sedang bawa anak bayinya (karena istrinya minggat) kelupaan jemput anak cowonya yang kursus tae kwon do, sampai anak itu hampir mau diculik sama komplotan tersangka pembunuh kasus yang lagi mereka tangani. Terus tiba-tiba istrinya datang juga dan terjadi berantem-beranteman. Dengan ending adegan yang kocak sekali (buat gw). Setelah itu istrinya pun jadi mulai melarang Dae Man untuk meneruskan pekerjaannya karena berbahaya buat keluarga. Tapi pada akhirnya karena dia lihat anaknya bangga dengan pekerjaan bapaknya dan dia lihat Dae Man sungguh-sungguh menyenangi dan bersemangat untuk menangkap pelaku, istrinya kasih ijin juga untuk bekerja kembali.

Gw senang dengan film-film seperti ini. Kelebihan film Korea adalah, aktor yang sudah tua sekalipun bisa jadi pemeran utama. Yang mana dari segi kemampuan akting tuh sudah gak perlu diragukan lagi lah. Lee Kwang Soo yang biasanya juga hanya tampil sebagai peran pendukung, di film ini perannya gak cuma sekedar pendukung sih. Kwang Soo sebagai orang yang freak dengan gadget juga sangat membantu kedua detektif tersebut untuk mengungkap kasus yang mereka tangani, layaknya anggota ketiga. Film berdurasi 116 menit ini (cukup panjang juga yah) tidak berasa sih waktu nontonnya. Walaupun kasusnya hanya 1, tapi ceritanya mampu dibuat luas, dengan adanya tersangka-tersangka dan kasus-kasus lain di dalamnya. Memang kita sudah bisa menduga pelakunya sejak awal, tapi agar bisa ditangkap kan perlu bukti, nah di situlah serunya film ini, mencari bukti. Bahkan kisah sebetulnya di balik kasus awal penyidikan ini ternyata berakhir baik.
Soo..buat yang bingung malam Jumat ini mau ke mana nonton film ini dah di rumah daripada bermacet-macetan ria.

Wednesday, August 7, 2019

LOREAL Paris UV Perfect Matte & Fresh Review

Mungkin ini bukan barang baru banget yah. Beberapa dari kamu mungkin juga sudah punya produk ini di rumah. Yap, Loreal Paris UV Perfect Matte & Fresh. Sunscreen varian terbaru keluaran Loreal Paris ini mengklaim dirinya sebagai sunscreen yang memiliki hasil akhir matte. Jadi memang sangat ditujukan untuk teman-teman yang punya kulit berminyak atau buat kalian yang gak suka hasil akhir minyakan setelah memakai sunscreen. 

Apa sih kelebihan sunscreen Loreal Paris UV Perfect Matte & Fresh ini? Sunscreen ini punya SPF 50, PA ++++ Long UVA, Mexoryl filter, dan pastinya 100% oil-free. SPF atau Sun Protecting Factor adalah satuan yang mengukur seberapa lama suatu sun protection bisa melindungi kulit kita dari sinar UVB sampai akhirnya terjadi sun burn (kulit terbakar aka gosong). Umumnya tanpa pelindung kulit kita akan mengalami sunburn setelah 10-20 menit berjemur. Suatu sunscreen atau sunblock dengan SPF 50 artinya dapat melindungi kita dengan durasi 50 kali durasi normal tersebut yakni 500-1000 menit. Apakah iya sunscreenku bisa melindungi aku selama itu? Ya enggak sih karena ada faktor lain, yakni keringetan atau kalau kita berenang beberapa jenis sunscreen akan mudah hilang. Nyatanya sunscreen hanya bisa bertahan 40-80 menit kalau kulit kamu terpapar air atau keringetan. Apalagi di Indonesia yang panas ini yah, jadi memang setiap sunscreen harus dipakai ulang/ reapply setelah beberapa waktu tergantung kondisi lingkungan saat itu.

PA ++++ ini juga gak kalah amazing. PA merupakan satuan konversi dari PPD/ Persistent Pigment Darkening yang menggambarkan kemampuan proteksi terhadap sinar UVA. Teorinya sebuah sunscreen dengan PPD 8-16 = PA +++, PPD >16 = PA ++++. PPD >16 artinya orang yang menggunakan sunscreen ini dapat menangkal hingga 16 kali lipat sinar UVA yang mau masuk ke kulit. Cukup jarang sih kita menemukan sunscreen dengan PA ++++, jadi Loreal Paris UV Perfect Matte & Fresh ini lumayan oke. Satu lagi kandungan yang unik adalah Mexoryl filter. Mexoryl filter merupakan bahan sintetik yang dikembangkan oleh Loreal Paris yang berfungsi sebagai filter UVA baik UVA-1 maupun UVA-2, kemudian mengubah sinar UVA ke bentuk energi yang less damaging bagi tubuh kita. Mexoryl filter memiliki bentuk yang lebih stabil terhadap paparan sinar matahari ketimbang filter UVA yang banyak digunakan dalam sunscreen seperti zinc oxide.

Loreal Paris UV Perfect Matte & Fresh dikemas dalam tube gepeng ukuran 30 ml. Ukurannya pas banget buat dibawa-bawa dan kemasannya lumayan kokoh tahan banting dan gak mudah kebuka. Harga sunscreen ini bervariasi kalau lagi promo bisa kamu beli dengan harga 74.500 dari harga aslinya 99.000 rupiah. Konsistensinya kental tapi masih cukup mudah untuk diratakan di kulit. Saat dipakai ke kulit gak menimbulkan white cast. Setelah pertama dipakai masih agak mengkilap gitu kulit kita, tapi setelah beberapa menit akan menyerap dan jadi sama deh dengan kulit biasa. Yang agak mengganggu sih bau sunscreen ini agak kuat, seperti krim-krim dokter begitu, agak beda dengan bau sunscreen biasanya. Di kulit saya sih gak bikin jerawatan yah. Jadi buat yang mau coba-coba sunscreen boleh nih menjadikan Loreal Paris UV Perfect Matte & Fresh sebagai pilihan kamu.

Tuesday, August 6, 2019

Film Psychokinesis Review


Film Psychokinesis merupakan sebuah film asal Korea yang juga tayang di Netflix. Mengambil tema superhero, tapi yang jadi superheronya bukan anak muda melainkan bapak-bapak separuh baya. Film Psychokinesis ini adalah karya sutradara Yeon Sang Ho yang juga merupakan sutradara film populer Train to Busan. Pasti sudah pada nonton kan?

Jadi awal film Psychokinesis ini mengisahkan tentang sebuah kompleks toko-toko kecil, ada rumah makan, pasar, kelontong dengan sebuah agen konstruksi yang mau menggusur orang-orang di sana dan membangung pusat perbelanjaan. Rumi seorang gadis yang jualan ayam goreng di sana, tinggal hanya dengan ibunya setelah bapaknya pergi meninggalkan mereka saat kecil. Saat bentrok antara kubu warga dan penggusur, ibunya Rumi meninggal karena terjatuh saat ditarik paksa keluar dari mobil. Saat lagi di rumah duka, Rumi menelpon ayahnya (yang ternyata nomornya masih ada di handphone ibunya). Muncullah tokoh ayah Rumi, yakni Seok Heon, yang kerja sebagai satpam di salah satu kantor bank. Dia baru-baru aja dapat kekuatan gitu setelah minum air dari waterspring tempat jatuhnya meteor. Awalnya juga dia belum tahu kalau dia punya kekuatan untuk menggerakkan benda-benda dan lainnya. Pokoknya singkat kata nanti akan diperlihatkan bagaimana bapak Seok Heon menggunakan kekuatannya untuk melawan para penggusur dan perusahaan konstruksi tersebut.

Psychokinesis mau dibilang film action tapi kok setengah pertama filmnya kebanyakan dramanya. Yah separuh-separuh lah ya. Sebenarnya ceritanya gak begitu digali sih masing-masing pemerannya dan inti ceritanya yah hanya seputar para warga yang ngelawan orang-orang keamanaan dan tim yang disewa sama perusahaan konstruksi. Jadi jangan harap ada monster-monster atau alien yang akan dilawan sama pemeran utama di film ini. Lawan terbesarnya yah sama-sama manusia juga. Manusia-manusia dalam jumlah yang banyak dan punya kekuatan serta kekuasaan. Peran superhero jatuh pada mereka yang kaum kecil, kaum yang diceritakan gak punya kekuatan apa-apa untuk melawan selain badan mereka sendiri. 

Film ini mendapat nilai 89% dari Rotten Tomatoes dan skor IMDBnya hanya 5,9/10 (kecil bingit). Kalau kamu suka film superhero yang ada sisi dramanya, film Psyschokinesis ini layak banget untuk kamu tonton. Ada kisah-kisah mengharukan juga mengenai hubungan antara anak-bapak yang sempat renggang hingga kemudian membaik kembali. Film ini katanya juga masuk ke dalam 10 film Korea terbaik di tahun 2018 loh. Durasi film hanya 101 menit. Iya "hanya" sebab film-film superhero lain biasanya mempunyai durasi >2 jam. Apakah film ini akan ada sekuelnya lagi? Yuk nonton!