Wednesday, July 11, 2018

Juli di Pantai Liang Ambon

Minggu lalu saya berkesempatan untuk jalan-jalan ke Ambon. Ngapain sih ke Ambon? Jawabannya satu: ketemu teman. Iya momen kayak gini susah nyarinya jaman sekarang. Masing-masing orang sudah pada sibuk kerja dan untuk cari waktu liburan aja mesti janjian jauh-jauh hari, itu pun ujung-ujungnya seringan batal. Oh ya, teman saya Celia namanya. Teman yang saya kenal dari tahun 2008, tapi baru tahun 2018 ini saya berkunjung ke kampung halamannya. Dulu saya ingat seringkali dia mengajak kami-kami ini untuk datang ke sana, tapi berhubung tiketnya mahal dan jaman kuliah dulu masih minta duit ke bokap nyokap jadi gak enak deh haha. Nah, berhubung sekarang sudah punya pendapatan sendiri, jadinya suka-suka deh mau duitnya mau dipake buat apa. 

Hari kedua saya di Ambon, setelah hari pertama hanya meratapi hujan yang gak reda-reda sepanjang hari, Celia ngajak saya untuk jalan-jalan walaupun hari itu mendung dan gerimis. Tujuan saat itu adalah ke Pantai Liang - Air Terjun Waai - Pantai Natsepa. Sebelum jalan-jalan ke suatu tempat, sudah menjadi kebiasan saya untuk browsing-browsing dulu tempatnya ini akan seperti apa. Selain itu saya buka juga Instagram untuk lihat recent posts dari orang-orang yang ke sana. Yang saya tahu, Pantai Liang ini terkenal dengan beningnya dan birunya, tapi tergantung kondisi karena gelombangnya bisa tinggi dan air jadi gak bening. Ya, saya jadi harap-harap cemas karena kemarin sudah hujan seharian ditambah pagi itu gerimis lagi. 
Sekitar 45 menit perjalanan dari Kota Ambon, melewati jalan yang sudah aspal semua dan lebar-lebar dengan pembatas jalan (bangga gw), kami tiba di objek wisata Pantai Liang. Mayoritas tempat wisata di Ambon sudah dikelola baik oleh pemerintah maupun masyarakat lokal. Jadinya setiap masuk bayar karcis deh. Gak mahal kok. Harga perorang berkisar 2 ribu - 20 ribu. Untuk kendaraan 5 ribu - 20 ribu juga. Di setiap tempat wisata sudah dibuatkan gerbang masuk, tempat parkir, wc/ kamar mandi, bangku dan bale-bale untuk duduk. Pokoknya sudah tourist friendly deh. Baru buka pintu mobil, tiba-tiba gerimis yang tadi sudah berhenti mulai turun lagi. Tapi sudah kepalang tanggung, harus turun, harus liat-liat, dan foto-foto sedikit lah. Wah, ternyata lautnya lagi lumayan bergelombang dan pasang. Airnya gimana?? Ternyata tetap bening teman-teman! Bayangin itu lagi musim hujan, mendung dan lagi gerimis pula saat itu, tapi saya tetep bisa liat gradasi warna biru lautnya dan saat naik ke dermaga saya bisa lihat bagian dasarnya. Pasir di Pantai Liang warnanya putih, walaupun tidak halus-halus sekali. Rasanya kalau ombak benar-benar tenang, kita bisa berenang-berenang di tepiannya yang dangkal. Satu dua kali ada kapal-kapal penumpang dan kapal barang yang melintas, yang menjadi pemandangan yang menarik untuk difoto. Ada pula dermaga kayu yang tentunya menjadi tempat foto yang tidak boleh dilewatkan saat berkunjung ke Pantai Liang. Hati-hati saja karena ada beberapa bagian yang sudah rapuh, salah-salah nanti kamera/ hp atau bahkan Anda sendiri yang nyemplung ke laut hahahaha. Saat foto-foto di dermaga, gerimis mulai berhenti. Sambil duduk-duduk kita bisa menikmati dasar laut yang jernih sekali. Banyak ikannya! Dari mulai ikan kecil-kecil sampai beberapa ikan hias ukuran sedang terkadang melintas di antara kaki dermaga. Suatu pemandangan yang tidak saya temukan selama kerja di Sumba. Pantai di sana indah-indah tapi hampir tidak pernah lihat ikan saat berenang. Di Ambon ini, hampir semua pantai ada ikannya (terharu gw lihatnya), termasuk di pantai-pantai yang dekat kota seperti ini. Betapa beruntungnya orang Ambon :)
Ini loh teman saya Celia. Dokter PTT di Bintuni. Keren kan?

Modal timer dslr, lari-lari di dek, dan ganjelan dari tas ransel yang miring.

Gw gak bohong kan soal beningnya? Kata orang kalau gak ada foto = hoax

Biru muda, biru tua, biru muda, biru tua begitu aja terus sejauh mata memandang.

Begitulah sedikit teaser dari saya mengenai Pantai Liang. Menurut saya pantai ini sangat cocok untuk tempat liburan bersama keluarga, teman, maupun pacar. Banyak spot foto yang menarik, selain itu banyak pohon-pohon rindang dan bale-bale untuk duduk-duduk dengan keluarga atau untuk menaruh barang. Jangan lupa untuk bawa baju berenang ya, kalau laut tenang nyemplung sudah!

Everyone leaves like that
They’re probably already far away
No one will come here
So I just wanna go back home
(Hyukoh - English translation of "Comes and Goes")