Sunday, April 22, 2018

The Foodie Jember (Waikabubak) : PTT SUMBA 101


Heiho, hari ini makan apa ya? Mungkin kalian pikir kalau di Sumba ini gak ada tempat- tempat nongkrong seperti di kota. Anda salah, kali ini saya review tempat makan yang posisinya di kabupaten sebelah, yakni Waikabubak. Jaraknya lebih kurang 30 km dari mes kami di Waitabula. Waktu tempuhnya kira-kira 45 menit naik motor. Jalanan aspal aman dan nyaman. Ah, udahlah langsung aja.

Nama tempat makannya adalah The Foodie. Lokasinya ada di gang masuk dari sebelah Masjid kecil yang dekat deretan Bank BRI. Mau yang mudah? Search aja lokasinya di Google Maps, ketiknya The Foodie Jember, tepat sekali lokasinya di kiri jalan. Kenapa Jember? Karena awalnya ini Warung Jember, mungkin juga dulunya jualan masakan-masakan Jawa gitu ya, belum sempet nanya-nanya sih bahahahhaa (info tidak dapat dipercaya). Waktu masuk The Foodie, warna coklat mendominasi, baik dari dindingnya yang anyaman bambu dan juga kursi-kursi kayunya. Selain itu ada banyak gambar print-an yang ditempel di dinding. Sambil makan kita ditemanin dengan mp3 lagu-lagu kekinian yang dicover/aransemen oleh (bukan) penyanyi aslinya. Yang penting juga ada colokan di dindingnya, jadi buat fakir-fakir listrik, tenang gak akan kehabisan baterai handphone. Wifi? Sepertinya belum ada ya, tapi semoga nantinya ada.

Kalau minuman dan makanan ada lumayan banyak pilihan. Untuk minuman saya rasa paling aman pesan jus saja. Harganya agak lebih mahal dibanding di warung (yaiyalah), tapi rasanya lumayan lah, lagian gelasnya juga besar. Kalau makanannya saya cuman pesan 1 karena sudah makan sebelum ke sini. Saya pesan ramen katsu japan foodie noodles. Dari namanya jangan membayangkan yang muncul adalah sejenis ramennya Ikkudo yah. Modelnya seperti mie tektek, tapi lebih fancy dikit lah karena pake chicken katsu. Rasanya agak manis, gak sesuai harapan saya (gurih), tapi saya rasa orang lain akan suka deh. Selain menu yang saya pesan, masih banyak menu-menu lain yang bisa dicoba di The Foodie ini, mungkin lain waktu saya mampir lagi. Satu bulan lagi.....


Saturday, April 14, 2018

PTT SUMBA 101: Soto Ayam Lamongan Depot Lestari

Makan apa hari ini teman-teman? Kalau di Jakarta lagi hujan-hujan enaknya makan yang kuah-kuah panas-panas ya? Pilihannya banyak, bisa bakso, bisa indomie rebus, dan bisa juga soto. Iya, soto. Duh, soto di jakarta banyak pilihan mau soto ayam, soto betawi, soto daging, soto tangkar, soto kudus, aduh banyak deh pilihannya dan itu beda-beda banget rasanya dan dagingnya. 

Di sumba barat daya sendiri, jujur susah cari soto yang enak. Memang iya hampir semua warung nulis jualan soto ayam (termasuk si mie cak yono), tapi yang bener-bener soto menurut gw cuma ada di warung ini, dari segi penampilan dan rasa cucok betul dah sama lidah, kurang emping aja. Namanya warung depot lestari, yang ini letaknya sederetan dengan kantor pos, persis di sebelah rumah makan richard. Hati-hati jangan salah soalnya ada juga depot lestari lain (yang lebih besar). Warung ini kecil aja kok, persis di kanan jalan sebelum rumah makan richard seberang lapangan galatama. Warung ini bukanya gak jelas kapan. Kadang sore buka, kadang tutup. Tadi siang lewat sini eh dia buka juga. Tapi, paling aman datang sekitar jam 18.00-19.00. Pesan langsung ke ibu atau bapaknya, soto ayam 1. Harganya seporsi dengan nasi adalah Rp 17.000, yang mana standar harga soto di sini. Daripada dengan harga segitu kita makan soto abal-abal mending kita makan yang udah jelas rasanya soto. Di warung makan lain seringan sotonya penampilannya seperti meyakinkan, tapi setelah masuk mulut, buyar kemana-mana rasanya, dalam hati "ini bukan soto, meh" sambil terpaksa harus ngabisin. But trust me, yang ini beneran cocok di lidah. Porsinya angot-angotan, kadang dagingnya banyak kadang dagingnya dikit, tergantung rejeki masing-masing pribadi dan mood ibu/bapak penjualnya. Yang jelas nasinya banyak wkwkwk. Buat yang gak bisa makan kotor-kotor mungkin ada baiknya dibungkus aja kali ya makan di rumah, soalnya tempatnya gak bersih-bersih amat. Kadang bau-bau apek, sama banyak semut haha. Saya sih aman-aman aja, perut juga oke gak pernah diare habis makan di sini.

Buat yang lapar di malam ini dan bingung mau makan apa, mari kaka, mampir sudah di warung ini.