Sunday, April 17, 2016

Quote 1: Mengumpulkan

When will you realize? 
THE MORE YOU TAKE, THE LESS YOU HAVE
- Master Oogway (Kung Fu Panda 3)


Kadang kala manusia dibutakan sama harta. Kita kerja biar apa, biar kaya. Terus kalau uda kaya mau apa, mau makin kaya lagi. Gak ada habisnya deh. Memang sih kalau kerja itu yah gaji jadi pertimbangan, tapi ingat pertimbangan loh bukannya tujuan utama.

Apalagi sebagai dokter, tetep yah pesan-pesan dari dokter senior tuh memang turun temurun sama, mulai dari: "Kalau mau kaya, jangan jadi dokter."
"Jadi dokter jangan kerja buat cari duit, itu mah jadi pengusaha aja, kalau dokter mah yang penting bantu pasien, nanti rejeki mah ada aja." Hmmm....ya emang begitu sih apalagi setelah melewati 1 tahun internship dengan gaji dibawah UMR buruh, ya duit sih ada aja. Cukup lah buat makan, buat jalan-jalan, buat beli oleh-oleh (walaupun kalau mau beli rumah, mobil, or something2 sejenis itu yah mau 10 tahun internship juga gak bakalan kebeli). Lantas pelayanan harus disetarakan dengan gaji? Banyak tuh kan di dunia kerja kalau gaji kecil jadinya kerja asal-asalan, gak semangat dan sebagainya. Waduh kalau dokternya kuyu2 lemah letih lesu, pelayanan gak sepenuh hati, gw sih ogah berobat ke dokter yang begitu. Beredar pula di internet, katanya semenjak jaman BPJS, dokter jadi periksa pasien sekedarnya, asal pegang-pegang saja. Pak, Bu, ke dokter itu yah pasti dipegang-pegang, tapi gak ngasal kok. Dipegangnya emang gak perlu lama-lama (kalau gak kesian pasien2 yang lain yang antri yang ternyata sakitnya lebih parah), tapi kalau memang bapak ibu perlu diperiksa lebih lama pasti akan lama kok. Kan sebelumnya juga kami ada tanya-tanya, kebanyakan memang sakitnya bapak ibu yang dateng itu yah bisa terdiagnosis dari jawaban-jawaban itu (yang semoga jujur). Kalau mau dipegang lamaan dan bikin puas mending bapak ibu ke tukang pijet aja, udah ketauan durasi dan biaya dipegangnya. STOP! Salah topik malah jadi curhat.

Balik yah. Jadi, banyak orang banting tulang ngumpulin duit tapi gak bisa nikmatin. Kumpulin aja terus, tapi semakin banyak uangnya, semakin tidurnya gak pules. Kalau jalan-jalan takut rumahnya kemalingan terus hartanya dicuri. habis. Orang jadi semakin curigaan, bahkan teman sendiri dicurigai mau mencurangi bisnisnya. Hari ini di gereja juga bacaan alkitabnya mengenai ini (Pengkotbah 2). Raja Salomo, seorang raja yang paling kaya (gak ada raja sekaya dia sebelum maupun sesudah pemerintahannya), meratapi kekayaannya, yang dianggap sia-sia. "Ketika aku meneliti segala pekerjaan yang telah dilakukan tanganku dan segala usaha yang telah kulakukan untuk itu dengan jerih payah, lihatlah, segala sesuatu adalah kesia-siaan dan usaha menjaring angin; memang tak ada keuntungan di bawah matahari." Seorang manusia mengumpulkan begitu banyak harta untuk dirinya sendiri, lalu untuk apa? Seringkali kita ngumpulin duit untuk beli sesuatu, lalu setelah dapet barangnya, 2-3 hari bosan, uda gak ada rasa "gw ngumpulin duit susah payah buat dapet ni barang loh". Menjadi kaya itu gak salah kok, bagus malahan, asalkan kita juga semakin banyak memberi. Kalau semuanya disimpan sendiri percuma, gak akan habis, gak akan puas, yang ada kita akan selalu merasa KURANG sehingga terus menerus kita MENGAMBIL. Memberi juga gak melulu soal materi kok, coba aja beri senyum ke orang yang ada di sebelah lo, siapa tau itu bisa merubah hari dia maupun hari lo.

Monday, April 11, 2016

Sense: tempat dimsum ala gala dinner


Tempat makan dimsum ini udah ada lama banget. Posisinya di lantai 5 Mangga Dua Square, sebuah mall yang seperti hidup segan mati pun gak mau. Gw rasa gak ada tempat makan dimsum yang segede dan sebagus ini deh di Jakarta (cmiw). Rasanya emang kayak gala dinner, kayak kalau lo nonton acara-acara penghargaan di TV yang mejanya bulet-bulet, nah tempatnya kayak begitu. Ditambah lagi di depan ada panggung yang sudah didekor sedemikian rupa untuk acara pernikahan.

Sistem makannya all u can eat. Per orang terakhir kena 110 rb including minum chinese tea. Kalau hari biasa sepi yang makan, dia baru buka sekitar jam 11.00. Nanti kalian akan dikasih menu, setelah itu conteng deh di kertas pemesanannya. Kalau makan di hari weekend, kebanyakan kita hanya bisa ambil menu dimsum yang sedang didorong keluar sama masnya pake trolley.
Cakwe
Lumpia isi kari

Kalau untuk rasa yah edible. Gak ada yang spesial banget sih dimsumnya. Gw kan pecinta ceker, di sini sih bisa makan ceker sepuasnya, tapi rasanya soalnya yah gak pas di lidah entah kurang apa. Malahan menu yang enak itu bubur dan supnya. Bapau telor asinnya lumayan, lo ma kainya gak seperti lo ma kai (agak tampak seperti nasi tim malahan), hakaunya lumayan, yang mengejutkan malahan ceker tim putihnya which has a better taste than ceker yang biasa. Rasanya cenderung asam-asam gitu tapi cekernya sudah diolah sedemikian rupa sama mereka sehingga jadi kejel.

Bakpau telor asin

Hakau

Ceker ayam
Cabe rawit yang ini enak banget, pilihan tepat untuk padanan chinese food

Siomay

Akankah saya datang lagi? DATANG lah kalau ada yang ajak mah hahahahhahaa. Buat yang demen makan all u can eat, harga segini affordable banget, makannya juga bebas mau selama apa. Pelayanan restorannya juga bagus, minum lo akan selalu cukup, piring dan sumpit lo akan rajin dia ganti selama makan. Keluar oderannya juga gak lama kok (hari biasa).