Friday, November 16, 2012

semut merah

kali ini giliran kisah seekor semut merah yang mencintai seekor semut hitam

hari ini semut hitam berjanji akan datang ke ladang di mana semut merah bekerja
mereka akan pergi melihat kebun bunga matahari sore nanti
semut merah senang sekali
pagi-pagi dia sudah mengelap badannya supaya tampak mengkilap
mengoleskan tubuhnya ke kelopak-kelopak bunga, supaya semerbak wanginya
semut merah bekerja dengan senang hati karena sore nanti semut hitam akan datang menjemputnya
setiap tugas ia selesaikan dengan semangat, ia selesaikan dengan cepat, agar sore nanti semut hitam tak perlu menunggunya lama

matahari sudah bersinar tepat di atas kepala semut merah
sebentar lagi jam makan siang, sebentar lagi waktunya pulang
dari kejauhan dilihatnya semut hitam melambai padanya
semut merah tersenyum senang, dimintanya semut hitam untuk menunggu di pohon tempat pekerja lainnya beristirahat
sementara itu semut merah pun bersiap-siap untuk pulang
tapi kemudian datang sekelompok semut-semut pekerja dengan badan yang penuh dengan luka
semut merah diminta membantu mereka
tak sampai hati, semut merah pun membantu mengangkut semut-semut yang terluka tersebut, membantu mengobati mereka semampunya

tak terasa, matahari memancarkan jingganya yang paling terang, semut merah mulai gelisah, sebab matahari kan segera terbenam
semut merah pun segera minta ijin untuk meninggalkan tempat kerjanya
bergegas ia pergi ke pohon peristirahatan, dilihatnya semut hitam tertidur lelap di sana
tampak beberapa semut pekerja lainnya sedang duduk-duduk santai
mereka bertanya pada semut merah, hendak kemana
jawab semut merah, "semut hitam mau mengajakku melihat kebun bunga matahari"
salah satu dari mereka membalasnya, "tapi hari sudah hampir malam"

semut merah hanya diam, ia berjalan mendekati semut hitam, menggoyang-goyangkan tubuhnya
semut hitam membuka matanya perlahan, membalikkan tubuhnya kemudian tertidur lagi
semut merah pikir, mungkin semut hitam lelah, berjalan dari rumahnya ke ladang tempat semut merah bekerja
semut merah pun akhirnya bergabung dengan semut-semut pekerja lainnya, duduk-duduk dan berbincang

kini matahari sudah tidak tampak lagi
semut hitam masih terlelap
semut-semut pekerja lainnya pun satu persatu meninggalkan pohon peristirahatan
ada yang bertanya "tidak jadi pergi? tidak coba dibangunkan lagi?"
semut merah menjawab "tidak apa-apa. ya akan kucoba bangunkan dia."
semut merah sekali lagi mencoba membangunkan semut hitam
kali ini, semut hitam terbangun, matanya merah
dia setengah terlonjak dari tempatnya tertidur
dengan matanya yang masih merah, ia hanya menyampirkan tas yang tadi dibawanya, kemudian berjalan meninggalkan semut merah, meninggalkan pohon peristirahatan, tanpa bicara satu patah kata pun
di sana tinggallah semut merah, di tengah beberapa pasang mata yang seakan bertanya-tanya dan menatapnya iba
ya, tinggallah di sana, seekor semut merah dengan sejuta tanya di dalam pikirannya, ia berusaha membesarkan hati, "mungkin lain kali. kebun bunga matahari kita masih ada di sana, dia akan tetap di sana, mungkin lain waktu kita kan mengunjunginya"
semut merah pun berjalan meninggalkan pohon peristirahatan, menahan setiap bulir air yang berusaha keluar dari matanya

0 comments :

Post a Comment