Di sana tinggal seorang pria dengan jam dinding kesayangannya
Jam yang selalu berbunyi setiap pukul 12 tepat sebanyak 12 kali
Hingga suatu hari pria ini membawa seorang wanita untuk tinggal di rumah itu sebagai istrinya
Wanita yang cantik bukan hanya penampilannya namun juga sifat dan sikapnya
Wanita itu senang sekali memasak, sang pria sangat mencintainya
Wanita itu memberikan sebuah jam tangan sebagai hadiah ulang tahun sang pria, sesuai dengan warna kesukaannya cokelat
Jam dinding iri melihat bagaimana sang pria mencintai sang wanita
Ia merasa dirinya tergantikan dan tak lagi penting
Dulu ia sering kali dilirik oleh sang pria.....mengingatkan waktu ia harus berangkat ke kantor.....memastikan ia tidak ketinggalan menonton siaran bola tim favoritnya....dan tentunya mengingatkan kapan sang pria harus beristirahat
Kini.... waktu tidaklah penting bagi sang pria.........yang senang menghabiskan setiap jamnya dengan wanita itu
Rasa iri yang ditimbun oleh jam dinding.......sudah sampai di ubun-ubun
Karena kekesalannya ia protes dengan berdentang setiap 1 jam 1 kali
Berhasil! Sang pria akhirnya meliriknya kembali
Sempat pula beberapa kali sang pria melirik bagian belakang si jam dinding, memutar mutar roda geriginya......lain waktu bahkan sang pria mengganti baterainya dwngan yang baru
Tapi....yang rusak bukan mesin jam dinding itu, yang rusak adalah hatinya
Jam dinding senang merasa diperhatikan sehingga ia semakin sering berdentang supaya semakin sering pula ia diperhatikan
Sang pria merasa sangat terganggu...tidak nyenyak ia tidur....tidak konsen ia mengerjakan tugas kantornya dan tak seru lagi menonton pertandingan bola yang tampil di layar
Karena kesal yang sudah sampai di ubun-ubun, sang pria menurunkan jam dinding itu kemudian ia mencabut baterainya lalu memasukkannya ke tempat sampah
"Jam itu sudah usang, saatnya membeli yang baru," ujar sang pria kepada istrinya
----------------------------------------------------------------------------------------
Terlebih lagi jam ini adalah benda terakhir yang dibeli istri pertama suaminya sebelum meninggal dunia
Diam-diam sang istri mengambil kembali jam dinding itu dari tempat sampah
Dibersihkan...lalu dimasukkan ke plastik bening
Sang istri membawanya ke dalam gudang meletakkannya di pojokan
"Sayang kalau dibuang, kamu kan bagian dari kenangan masa lalu suamiku, tidak apa-apa ditaruh saja di sini," pikir sang wanita demikian
Sedangkan si jam dinding masih saja benci perempuan itu.
"Dasar perempuan sialan!!!!" teriak si jam dinding
Hening
0 comments :
Post a Comment