Letaknya kalau dari pertigaan pasar, turunan sedikit nanti warungnya ada di sebelah kanan. Cukup mudah ditemukan karena warnanya yang dominan kuning hijau gonjreng. Warung bambu ini kayaknya juga tinggal satu-satunya tempat makan yang buka di atas jam 10 malam selain dari Sinar Tambolaka.
Harga seporsi ayam lalapan adalah Rp 20.000,- (sejauh ini, ini harga termurah ayam lalapan di Tambolaka, yang lain jual dengan harga 25 ribu ke atas). Males kan makan lebih mahal tapi rasanya gak enak atau malah ayamnya kecil atau nasinya keras. Di Warung Bambu sejauh ini gw cukup puas. Pertama, tempatnya bersih. Bisa dibilang juga cukup inovatif karena bangunannya full terbuat dari bambu dibikin 2 lantai gitu. Lantai atasnya berupa tempat lesehan, adem deh kalau siang, bisa leyeh-leyeh (apalagi tiba-tiba yang diputer lagu glenn fredly - sedih tak berujung). Kedua, sudah pasti ayam lalapannya memuaskan. Iya memuaskan dari segi penampilan, rasa, pas sambelnya, dan pulen nasinya. Terakhir, selain menu nasi ayam lalapan, di Warung Bambu banyak menu-menu lain dengan harga bersaing. Kadang juga ada masakan yang gak gw ketemu di warung lain, contoh: ceker ayam balado. Rasanya lumayan lho. Kapan hari juga ada menu ayam dipotong-potong terus digoreng tepung jadi macem chicken popcorn gitu. Katanya sih itu menu favoritnya anak sekolah.
Jadi guys kalau bingung mau makan ayam lalapan di Sumba Barat Daya dimana, udah mampir aja di Warung Bambu. Uda males coba-coba ayam lalapan di tempat yang lain lagi semenjak ada warung ini. Biarpun umur warungnya kayak baru 2 bulanan gitu, tapi sudah cukup ramai, terutama pas malam hari. Ayo-ayo mampir!
Pencerahan :D
ReplyDeleteNulis lagi lah ci.. hehe