Sunday, March 25, 2018

PTT SUMBA 101: Warung Bambu

Ada yang penggemar ayam lalapan? Menu makanan ini kayaknya ada di daftar 10 makanan favorit gw. Mungkin bisa masuk top three. Semenjak internsip dan ptt di ntt, gw mulai lupa dengan ayam lalapan 12-15 ribu. Di belahan Indonesia bagian timur ini, harga ayam lalapan 2-3 kali harga di Jakarta. Rasa sambelnya kadang juga  agak mengecewakan. Kekecewaan itu bertambah ketika sang ayam disajikan bersama nasi keras kering kerontang yang jauh dari istilah pulen. Memang sudah jadi selera kebanyakan orang ntt nasi itu gak lembek. Konsistensi nasi semacam nasi goreng yang pisah-pisah itu adalah tingkat kematangan nasi yang pas buat orang-orang di sini. Sementara buat gw yang 20 tahun lebih dimanjakan oleh lembeknya nasi KFC dan pulennya beras HokBen, hal ini tentunya sedikit banyak mempengaruhi selera makan (masa sih? Padahal selalu abis juga wkwk). Nah, Warung Bambu ini adalah jawaban dari segala kerinduan gw akan ayam lalapan yang dari segi rasa dan harga paling mendekati ayam lalapan kota.

Letaknya kalau dari pertigaan pasar, turunan sedikit nanti warungnya ada di sebelah kanan. Cukup mudah ditemukan karena warnanya yang dominan kuning hijau gonjreng. Warung bambu ini kayaknya juga tinggal satu-satunya tempat makan yang buka di atas jam 10 malam selain dari Sinar Tambolaka.

Harga seporsi ayam lalapan adalah Rp 20.000,- (sejauh ini, ini harga termurah ayam lalapan di Tambolaka, yang lain jual dengan harga 25 ribu ke atas). Males kan makan lebih mahal tapi rasanya gak enak atau malah ayamnya kecil atau nasinya keras. Di Warung Bambu sejauh ini gw cukup puas. Pertama, tempatnya bersih. Bisa dibilang juga cukup inovatif karena bangunannya full terbuat dari bambu dibikin 2 lantai gitu. Lantai atasnya berupa tempat lesehan, adem deh kalau siang, bisa leyeh-leyeh (apalagi tiba-tiba yang diputer lagu glenn fredly - sedih tak berujung). Kedua, sudah pasti ayam lalapannya memuaskan. Iya memuaskan dari segi penampilan, rasa, pas sambelnya, dan pulen nasinya. Terakhir, selain menu nasi ayam lalapan, di Warung Bambu banyak menu-menu lain dengan harga bersaing. Kadang juga ada masakan yang gak gw ketemu di warung lain, contoh: ceker ayam balado. Rasanya lumayan lho. Kapan hari juga ada menu ayam dipotong-potong terus digoreng tepung jadi macem chicken popcorn gitu. Katanya sih itu menu favoritnya anak sekolah.
Jadi guys kalau bingung mau makan ayam lalapan di Sumba Barat Daya dimana, udah mampir aja di Warung Bambu. Uda males coba-coba ayam lalapan di tempat yang lain lagi semenjak ada warung ini. Biarpun umur warungnya kayak baru 2 bulanan gitu, tapi sudah cukup ramai, terutama pas malam hari. Ayo-ayo mampir!

1 comment :