Hari ini adalah hari besarnya liburan kami di Yogyakarta. Kami akan ke pantai, pantai...lalu pantai dan pantai. Woohoo! Awalnya gue bikin rencana rute jalannya akan ke Pantai Baron untuk makan dulu baru ke Pok Tunggal sambil menclok-menclok di pantai yang terletak di antaranya. Tapi, supir kami bilang, biasanya sih pergi ke yang paling jauh dulu, terus baru balik ke yang dekat. Dan ternyata dia benar, karena kita harus bayar tiket masuk dari arah Pantai Pok Tunggal, yang mana kalau kita datang dari arah sebaliknya kita harus bayar saat datang dan juga saat pulang karena akan melewati jalan itu, sementara kalau kita datang dari arah Pok Tunggal, maka hanya cukup bayar 1 kali. Terima kasih bapak supir yang cepat, sigap, tak mengantuk sama sekali dari pagi sampai malam. Hebat. Jadi pantai pertama yang kami hinggapi adalah Pantai Pok Tunggal. Gue gak ngerti sih arti nama ini, yang gue tau di pantai ini orang selalu foto dengan pohon satu yang ada di dekat pantainya itu. Setelah gue cari di internet, katanya Pok itu artinya tunas.
Lautnya lagi bening-beningnya. Sungguh tepat rasanya kalau berkunjung ke pantai di tengah tahun seperti ini. Matahari bersinar terik dan entah mengapa laut pun seperti agak surut dan airnya jadi bening.
Pantai kedua adalah Pantai Indrayanti. Sekita 15 menit dari Pantai Pok Tunggal. Waktu dulu ke sini agak-agak mendung. Yang kali ini cerah sekali. Laut pun rada surut, sehingga karang-karang dangkal di pesisir tampak ke permukaan. Orang-orang ramai sekali nyerokin ikan-ikan kecil dari ceruk-ceruk yang keliatan. Banyak rajungan-rajungan kecil jugaaaa aaaah. Gatal sekali tangan ini pengen mengambil juga. Tapi sebaiknya kita tinggalkan mereka di alamnya saja. Daripada mengambil ikan atau rajungan, mending kita ngambil foto aja dah. SMILE! Ini Indonesia :D
Pantai ketiga. Pantai Sundak. Ini kali pertama gue ke sini. Jalan masuk dari parkiran ke pantainya agak lumayan. Di sepanjang jalan kita disuguhi ibu-ibu yang jualan macem-macem gorengan. Bukan gorengan biasa. Yang digoreng itu udang, ikan-ikan, dan ada juga undur-undur! Gue pernah liat undur-undur tapi kecil. Yang dijual di situ besar-besar segede kepiting. Setelah digoreng bentuknya dan warnanya pun mirip. Nyokap gak beliin......hiks
Pantai keempat. Pantai Baron. Gue ke sini tentunya bukan buat lihat pantai. Karena lihat, ramai, dan memang garis pantainya gak luas. Hari itu lumayan agak biruan, tahun lalu ke sini airnya cokelat banget gak ada biru-birunya udah gitu ramai orang. Katanya di sini sih pantainya para nelayan, kayaknya karena gak berkarang, lihat di sebelah sana lautnya sudah langsung dalam. Hati-hati kalau berenang. Oh ya, kalau ke baron, makan SEAFOOD. Wajib! Jangan takut digetok harganya. Karena tetap murah. Makan segitu totalnya 91 ribu buat bertiga. Mereka juga ada lobster hidup kalau kamu berminat.
Pantai kelima. Pantai Ngobaran. Inilah pantai yang bener-bener tebing. Terasa seperti di Bali yah karena ada patung-patung hindu begitu. Katanya sih itu yang bangun emang orang Bali. Ada juga lagi mau dibangun pura deket patung-patung ini. Yang kelola masih pihak swasta. Kalau mau kita juga bisa turun ke pantainya melalui tangga batu dari atas. Nanti bisa sampai ke bagian pantai kecil berbatu yang seperti di foto pertama. Gue males ah hahahahaha. Lagian gue masih mau ke pantai satu lagi yang di sebelah Ngobaran. Karena kalau dari Pantai Ngobaran mau liat sunset ketutup ama tebing tingginya itu. Jadi kita geser ke kanan sedikit supaya area pandangnya lebih luas.
Pantai keenam. Pantai Nguyahan. Ini pantai yang paling pojok yang bisa ditempuh dengan berjalan kaki melalui jalan aspal lalu menuruni turunan batu kerikil yang agak curam juga. Tapi sembari berjalan mata kita bisa menatap luasnya pantai dan tebing tinggi dengan matahari di antaranya. Cantik banget. Di sini bisa lihat banyak bintang laut hitam-hitam....wiiii...sekali lagi, jangan pada diambilin, uda biarin dia idup tenang di sana. Di Pantai Nguyahan rumput lautnya pun lebih banyak, bisa terlihat kan di foto yang atas ini....hijau smua. Di sini pun pantainya relatif sepi dan bersih banget. Pasirnya gembur halus dan putih. Enak buat bobo boboan.
Akhirnya, waktunya matahari tenggelam kembali, ke balik tebing ke dalam lautan. Makin cinta sama tanah air Indonesia.
0 comments :
Post a Comment