Adek gw balik lagi ke Jakarta. Kali ini buat liburan kejepit kejepit di antara Isra Miraj dan Kenaikan Isa Almasih. Akhirnya merencanakan liburan, kali ini deket-deket aja, yaitu Yogyakarta. Gue pengen ngajak dia liat bagian-bagian kota yang belum pernah dia pergi. Tadinya mau pergi berdua aja, tapi nyokap gue kepengen ikut. Buntutnya pergi bertiga lagi.
Fajar dari balik kaca pesawat
Yogyakarta dan pesisirnya. Lihat ombak putih dari atas sini mungkin terlihat kecil. Tapi ketika kita berdiri sejajar menghadapinya, manusia bukan apa-apa.
Untuk malam pertama kami tinggal di Hotel Amelia di Jalan Mrican Baru No.14. Harganya 330rb nett sudah plus breakfast. Kamarnya bersih. Kasurnya nyaman. Tv kabel. Kamar mandi juga bersih. Dan yang paling penting. Lokasinya strategis.
Bakso B2 Bethesda.
Bisa ditemuka di dalam area kantin RS Bethesda. Walaupun gak ditulis kalau mengandung B2, entah kenapa dagingnya ini sudah terasa jelas B2. Nyammm.....
Yang namanya ke Yogya, yah mampir ke Kraton. Walaupun sudah beberapa kali ke sini, entah kenapa tetep aja seneng ke sini lagi. Kami masuk dari pintu yang dekat dengan alun-alun utara. Membayar tiket 5rb per orang dan juga ijin foto 3rb. Kalau masuk dari sini areanya cuman secuplek, gak ngerti juga sih, karena memang gerbang hijaunya ditutup. Perasaan dulu area Kraton yang bisa dikunjungi lebih besar dari ini.
Hari itu Yogya panas sekali. Uda gak tahan, kami mampir ke Kalimilk, buat minum segelas susu dingin dan mengistirahatkan kaki. Hah segarnya. Tidak jauh dari sana ada Iga Bakar Jakal, mampir dulu makan siang. Iganya gak pernah gagal membuat perut Anda kenyang.
Semua orang suka foto lompat kan hahahahahha. So do we.
Candi Plaosan. Pernahkan Anda ke Prambanan? Kalau Plaosan...hayoo pernah gak. Padahal lokasinya cuman sekitar 4 km dari Prambanan. Tapi sepertinya masih kurang promosinya. Candinya itu candi kembar. Lumayan banget kok buat foto-foto. Bentuknya candinya bagus dan terbilang utuh. Masuknya bayar sukarela aja. Pulang dari Candi Plaosan ini, kami harus berjalan kaki.....4 km lah kurang lebih. JALAN KAKI! Gile.......mana gue tau ternyata di sini gak ada peradaban. Bahkan gak ada taksi atau ojek yang mangkal.
Setelah berpanas-panasan di Candi Plaosan. Kami harus balik lagi ke Prambanan. Rencananya sih mau ambil paket Candi Prambanan + Ratu Boko. Tapi ternyata udah kesorean. Shuttle yang dari Prambanan berangkat terakhir pukul 14.30. Jadi kami harus cari kendaraan dari Prambanan buat ke candi. Taksi tak ada.....ada satu taksi Vetri, bapaknya berbaik hati meng-call dari radionya dia. Tapi, nihil, gak ada taksi di sekitar situ. Akhirnya kami memutuskan untuk kembali lagi berjalan kaki untuk keluar area Prambanan. Eh, pas lagi jalan ada bapak-bapak yang nawarin, taksi taksi...padahal dia gak pake seragam. Wah, taksi gelap nih. Boleh juga yang penting sampe. Bapaknya nawarin 100rb kalau mau ke Candi Ratu Boko. Katanya dia udah biasa ke sana, trus jalanannya nanjak lika liku, jadi gak mungkin bisa kalau taksi biasa mah. Setelah tawar menawar akhirnya jadilah 90rb. Dan memang ternyata perjalanan ke atasnya cukup sulit, banyak tanjakan dan jalanannya sempit. Untung dia pake mobil avanza jadi cukup kuat nanjak.
Seharusnya kita bisa lihat sunset di Candi Ratu Boko ini tapi hari itu mendung, padahal siangnya panas banget. Mataharinya ketutupan awan besar. Jadinya yang keliatan hanya kuning-kuning dan oren dari balik awan gelap itu. Agak kecewa, tapi gak papa deh, kita bisa berbaringan di padang rumput luas sambil melihat langit. Waktu udah mulai agak gelap kami pun pulang ke kota.
Menutup malam dengan Tom Yum dan Ayam Bawang Putih di Phuket. Makan enak yang gak perlu mahal. Kenyang makan kami jalan kaki pulang ke hotel.
0 comments :
Post a Comment