Monday, January 21, 2013

dream...dream...dream...

Mimpi seharusnya bersayap.
Ia terbang melintasi langitmu.
Dan kamu mengikutinya, setapak demi setapak, meniti jejak.- Kuburan Mimpi

Mari sedikit bercerita mengenai mimpi, bukan punya saya.
Ini mimpi seorang pria.
Mari kita sunting sedikit, biar lebih seperti cerita dengan ejaan yang (dicoba) disempurnakan.

"Aku seperti dititipkan sebuah barang penting, yang berhubungan dengan nuklir kalau tidak salah ingat. Lalu aku naik motor, beberapa penjahat mengejarku. Pokoknya seru, penjahatnya mengejar pakai mobil. Aku masuk ke pasar-pasar. Sampai akhirnya aku terpojok dan bersembunyi di sebuah ruangan. Tapi kemudian mereka mengepung ruangan itu. Percaya atau tidak, beberapa dari penjahat itu adalah temanku sendiri. Aku merasa seperti dikhianati, tapi aku memiliih untuk tidak keluar dari persembunyian sampai akhirnya datang bala bantuan. Tiba-tiba setting mimpiku berubah, aku berada dalam suatu gudang besar. Aku ditolong oleh seseorang, seperti seorang negotiator. Tapi, begitu keluar gudang, dia ditembak sementara aku berhasil lolos. Aku berniat menolong orang yang menolong aku itu. Kemudian aku bersama-sama sekumpulan polisi berusaha melawan penjahat-penjahat yang ada, tapi jumlah kami kalah banyak. Saat kami di gudang, tiba-tiba JLEG! pintu gudangnya tertutup. Aku hanya bisa mendengar suara tembakan dan dari jendela ada cahaya-cahaya tembakan senjata api. Kayaknya mimpi aku ini bisa dijadikan film deh. Aku yang jadi aktornya biar lebih ngena. Sumpah, ketika pintu gudangnya tertutup, aku takut. Takut dikhianati lagi, terus aku ditembakin dari gudang. Tapi setelah aku tunggu-tunggu, aku gak ditembakin. Jadi aku kabur aja, di depan gudang itu ada kali, jadi aku naek perahu, macem James Bond aku. (oke, sori makin belakang makin ngaco bahasanya)"


di aslinya gak gini sih di bbmnya, bahaha
malah waktu dia bilang dia ditolong sama satu orang
gw jawabin, mau diculik, dijual ke mucikari
dibalesnya gini: "Enak aja, aku gak dijual, aku aset di mimpiku itu."
bisa diambil lagi tuh cincin emas kalau tau yang nerima begini
ampun pak ampun


1 comment :