Tuesday, January 25, 2011

apa yang beliau lakukan

gw sering bertanya-tanya
apa sih yang seorang presiden lakukan sehari-harinya?

apakah beliau terbangun pukul 05.00 karena mendengar suara alarm dari handphonenya
kemudian beliau mengulet sebentar di ranjang untuk kemudian bangkit dan melipat selimutnya
apakah beliau kemudian ke kamar kecil untuk berkemih
setelah itu beliau ke dapur untuk minum segelas air putih?

sehabis itu beliau mandi dan mempersiapkan diri
kemudian mengambil amplop berisi gajinya bulan ini di atas meja
pukul 06.30 beliau berangkat ke tempat kerjanya
mengendarai mobil sendiri menerobos macetnya kota Jakarta

apakah di tempat kerjanya beliau akan bertemu dengan teman-temannya
mendengarkan curhatan mereka
kemudian keluar sebentar untuk membeli makan siang
dan kembali lagi untuk menyelesaikan tugas-tugasnya?

lalu pukul 17.00 mungkin beliau akan pulang ke rumah
atau barangkali singgah dulu di suatu tempat untuk membeli sesuatu
mungkin CD dari penyanyi favoritnya?

sampai di rumah beliau mungkin akan mandi atau duduk di sofa ruang keluarga untuk menyaksikan berita-berita mengenai negaranya
lalu pukul 19.00 beliau akan makan malam bersama keluarganya
kemudian sisa hari dihabiskannya untuk membaca, menonton TV (lagi), bercengkerama dengan keluarga, atau menyelesaikan tugas yang tersisa

lalu pukul 23.00, ketika sudah habis pekerjaannya, beliau akan naik ke ranjang untuk beristirahat dan bermimpi indah

heh? gw rasa kehidupan presiden tidak akan semudah itu
yang di atas ini lebih mirip ama kehidupan sehari-hari gw
cuman gw perginya kuliah bukan kerja
dan tugas gw belajar, ngerjain KTI, bikin PBL, belajar SL bukan seperti tugas seorang presiden, mengurusi negara, menyejahterakan rakyatnya, mengatur antek-anteknya yang kerjanya molor mulu, menandatangani perjanjian-perjanjian (yang berdampak pada nasib rakyatnya), memikirkan pendapatan negara, dengan siapa Indonesia harus bekerja sama, dan lain sebagainya

beliau seharusnya tidak sempat mengulet ketika bangun tidur seperti gw
karena pekerjaan-pekerjaan yang menunggunya membutuhkan dedikasi, tanggung jawab, serta ketekunan penuh
ketika matanya terbuka, seharusnya yang beliau pikirkan adalah bagaimana Indonesia bisa lebih maju hari ini

beliau seharusnya biasa-biasa saja menerima uang bulanannya, gak seperti gw yang seneng banget nerima duit mingguan gw
karena beliau seharusnya berpikir, uang segini banyak bisa saya sisihkan untuk fakir-fakir miskin yang tinggal tidak jauh dari rumah saya
mungkin bisa untuk membelikan makan untuk keluarga Pak Mamat, kain batik baru untuk Bu Minah, atau buku-buku pelajaran untuk Siti yang pintar tapi terpaksa putus sekolah karena tak sanggup biaya

seharusnya beliau tinggal lebih lama di tempat kerjanya, menuntaskan masalah-masalah seperti harga cabe yang makin melejit, produk-produk lokal yang kalah bersaing dengan produk luar negri,
atau bahkan harusnya beliau pergi keluar untuk bertemu dengan orang-orang yang menaruh harapan padanya
menjenguk para korban banjir lahar dingin, memberi dukungan moral dan materil kepada para korban bencana alam lainnya, menumbuhkan kembali semangat hidup mereka, memupuk kembali kepercayaan mereka padanya

gw rasa untuk menjadi seorang presiden tidaklah mudah
karena menjadi presiden berarti kita menjadi seorang pelayan
yang mau melayani rakyatnya dengan segenap hati
yang siap pagi siang malam apabila terjadi masalah

ketika menjadi presiden, seseorang seharusnya tidak lagi selalu memikirkan bagaimana "SAYA" tapi seharusnya bagaimana "MEREKA"

0 comments :

Post a Comment