Thursday, July 7, 2011

Freedom Writers

kemarin gw bener-bener gak ada kerjaan di rumah
mobil belum kelar dibenerin di bengkel
bener-bener jadi anak rumah
akhirnya pencet-pencet tombol tv
untung ada indovision, karena siaran tv lokal bener-bener sudah gak keruan
wung wung wung
eh kepencet lah channel 15 yaitu FOX family apa gitu
lagi main film judulnya Freedom Writers
udah ketinggalan sekitar setengah jam

jadi yang gw tangkep ceritanya tuh
di suatu sekolah gitu ada satu kelas di mana isinya anak-anak yang bandel dengan nilai akademik yang hancur-hancuran lah
anak-anaknya males, rasis, gak mau nyatu ama temen-temen lainnya, gak ada toleransi sama sekali lah di kelas itu (boro-boro toleransi, saling kenal juga enggak)
sampai suatu hari dateng seorang guru cewe namanya Erin Gruwell (Hilary Swank)
dia tahu kalau kelas ini tuh butuh lebih dari sekedar seorang pendidik, makanya dia menggunakan metode lain, tujuan utamanya pertama kali adalah untuk mempersatukan anak-anak di kelas itu
di kelas tersebut sebagian besar adalah campuran orang kulit hitam dan orang asia, yang kulit putih kayaknya cuma satu orang
yang gw suka tuh si Erin ini bikin suatu permainan
jadi di lantai ditempelin satu garis lakban merah
nah apabila anak-anak tsb punya kesamaan dengan pernyataan yang disebut ama Erin, maka mereka harus maju ke garis tersebut
awalnya pertanyaan yang ditanyain tuh macem, siapa yang udah punya album terbaru snoop dog, siapa yang udah pernah nonton film ini, sampai akhirnya pertanyaannya seputar, siapa yang tahu di mana kita bisa beli narkoba, siapa yang punya teman anggota geng, dan pertanyaan terakhir adalah siapa yang pernah kehilangan temannya akibat anggota geng
saat maju ke garis tersebut mereka jadi bisa melihat siapa aja sih yang istilahnya sependeritaan sama mereka, punya nasib yang sama.
mungkin selama ini mereka mikir, ah ini temen-temen gw tau apa sih tentang kehidupan gw, gimana susahnya gw
tapi ternyata melalui permainan ini, mereka jadi tahu, ternyata kehidupan teman-teman mereka ini gak jauh beda

setelah ice breaking tersebut, Erin kemudian membelikan buku catatan untuk masing-masing anak
di mana mereka boleh menuliskan apapun, baik catatan harian, lirik lagu, puisi dan lain sebagainya di dalamnya
mereka harus menuliskannya setiap hari
apabila mereka ingin Erin untuk membaca buku catatan tersebut, mereka bisa meletakkannya di sebuah lemari di dalam kelas mereka
gw pernah loh pas kelas 8 kayak begini juga, dikasih ke guru ESL gw, kita bisa tulis apa aja yang mau kita tulis, kita bisa tanya apa aja, nanti guru ESL gw itu balesin dan koreksi apa tulisan yang salah

dari buku catatan itu Erin kemudian tahu bagaimana kehidupan sebenarnya dari masing-masing anak tersebut
sebagian besar pernah kehilangan temannya, ada yang meninggal karena main pistol waktu kecil dan temannya itu meninggal di samping dia
ada juga yang jadi anak jalanan gak tinggal sama ibunya
banyak lah konflik-konflik yang dialami oleh masing-masing anak tersebut

pihak sekolah tuh kan udah keburu ngecap kelas ini jelek
jadinya kelas ini tuh kayak di anak tiriin
gak dikasih buku yang berkualitas
makanya Erin tuh harus beliin buat mereka
Anne Frank's The Diary of a Young Girl
dari buku itu mereka jadi sangat terinspirasi, apalagi setelah Erin mendatangkan korban-korban Nazi dulu dan bertukar cerita dengan anak-anak ini
anak-anak tersebut kemudian ingin mendatangkan Miep Gies, seseorang yang dulu membantu menyembunyikan Anne Frank
karena tidak didanai sekolah
mereka pun mencari dana dengan berbagai cara, dengan jual makanan, mengadakan konser, dan lain sebagainya sampai akhirnya mereka berhasil mendatangkan Miep Gies

Marcus (anak kelas): I've never had a hero before. But you are my hero.
Miep Gies: Oh, no. No, no, no, young man, no. I am not a hero. No. I did what I had to do, because it was the right thing to do. That is all. We are all ordinary people. But even an ordinary secretary or a housewife or a teenager can, within their own small ways, turn on a small light in a dark room. You are the heroes. You are heroes every day.

di akhir cerita, Erin memutuskan untuk membukukan buku catatan anak-anak ini menjadi sebuah buku yang kemudian diberi judul The Freedom Writers Diary
film ini rilis tahun 2007 dan didasari cerita dari buku non-fiksi The Freedom Writers Diary: How a Teacher and 150 Teens Used Writing to Change Themselves and the World Around Them terbitan tahun 1999

tontonlah!

0 comments :

Post a Comment